Arab Saudi-Negara Muslim Termasuk RI Kecam RUU Israel Caplok Tepi Barat

Arab Saudi-Negara Muslim Termasuk RI Kecam RUU Israel Caplok Tepi Barat

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 24 Okt 2025 10:05 WIB
New buildings stand around the Israeli settlement Ateret near the Palestinian village of Um Safa near Ramallah, in the Israeli-occupied West Bank, March 11, 2025. (Reuters)
Bangunan baru berdiri di area permukiman Israel di Tepi Barat (dok. Reuters)
Riyadh -

Arab Saudi bersama beberapa negara Arab dan Muslim lainnya, termasuk Indonesia, mengecam dua rancangan undang-undang (RUU) Israel yang menyerukan aneksasi atau pencaplokan Tepi Barat.

Kecaman itu, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (24/10/2025), disampaikan dalam pernyataan bersama yang dirilis setelah para anggota parlemen Israel, Knesset, memutuskan untuk mempertimbangkan dua RUU yang secara efektif akan mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat.

"Arab Saudi, Yordania, Indonesia, Pakistan, Turki, Djibouti, Oman, Gambia, Palestina, Qatar, Kuwait, Libya, Malaysia, Nigeria, Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam keras pengesahan rancangan undang-undang ini oleh Knesset Israel,"demikian bunyi pernyataan bersama yang dilaporkan Saudi Press Agency (SPA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara-negara yang disebutkan dalam pernyataan bersama itu mengecam langkah Israel tersebut sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional".

ADVERTISEMENT

Pada Rabu (22/10) waktu setempat, Knesset memberikan suara untuk mempertimbangkan dua RUU yang secara efektif akan mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat -- wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak tahun 1967 silam.

Langkah tersebut bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance ke Israel pada Rabu (22/10) dan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio pada Kamis (23/10).

Vance, dalam tanggapannya, menyebut langkah parlemen Tel Aviv itu sebagai "political stunt" atau "aksi politik" yang bodoh dan menghina AS. "Jika itu adalah political stunt, maka itu aksi yang bodoh, dan saya pribadi merasa sedikit terhina karena itu," sebutnya.

Rubio juga memberikan reaksi keras dengan menyebut langkah Tel Aviv itu berpotensi mengancam kesepakatan damai Gaza, yang diwujudkan dengan mediasi AS bersama Mesir dan Qatar. Kesepakatan itu didasarkan atas rencana perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang Gaza.

"Jelas saya pikir presiden (Trump-red) telah menjelaskan dengan jelas bahwa itu bukanlah sesuatu yang dapat kami dukung saat ini, dan kami pikir itu berpotensi mengancam kesepakatan damai," tegas Rubio dalam tanggapannya.

Sementara Trump sendiri, dalam wawancara dengan majalah TIME pada 15 Oktober lalu dan diterbitkan pada Kamis (23/10), memperingatkan bahwa Israel akan kehilangan dukungan AS jika melanjutkan pencaplokan Tepi Barat.

"Itu tidak akan terjadi karena saya sudah berjanji kepada negara-negara Arab... Israel akan kehilangan semua dukungan Amerika Serikat jika hal itu terjadi," tegas Trump dalam wawancara tersebut.

Simak juga Video 'Jaminan Trump soal Israel Tak Akan Caplok Tepi Barat':

Halaman 2 dari 2
(nvc/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads