China Protes Keras Australia Soal Insiden di Laut China Selatan

China Protes Keras Australia Soal Insiden di Laut China Selatan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 22 Okt 2025 15:15 WIB
An aerial view of Qilianyu islands in the Paracel chain, which China considers part of Hainan province on August 10, 2018. (Photo by - / AFP) / China OUT
China menuduh pesawat militer Australia melanggar wilayah udaranya di atas Kepulauan Xisha, atau Kepulauan Paracel, di Laut China Selatan yang menjadi sengketa (dok. AFP)
Beijing -

Pemerintah China melayangkan "protes keras" kepada Australia terkait insiden udara melibatkan pesawat militer kedua negara di atas perairan Laut China Selatan pada akhir pekan lalu. Beijing menuduh pesawat militer Canberra telah melanggar wilayah udaranya.

Otoritas Australia sebelumnya mengatakan bahwa pesawat pengintai Poseidon miliknya didekati oleh jet tempur China saat melakukan patroli di atas perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa pada Minggu (19/10) waktu setempat.

Jet tempur China, sebut Departemen Pertahanan Australia, melepaskan suar dalam "jarak dekat" dengan pesawat Canberra, yang dianggap membahayakan awak pesawat tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer China mengatakan pada Senin (20/10) bahwa pihaknya telah mengambil "tindakan pencegahan efektif" dan menuduh pesawat Australia itu telah "secara ilegal melanggar" wilayah udara China di atas Kepulauan Xisha -- nama sebutan Beijing untuk Kepulauan Paracel.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP, Rabu (22/10/2025), Kementerian Pertahanan China mengecam pernyataan Australia, yang mereka sebut telah "memutarbalikkan benar dan salah, mengalihkan kesalahan kepada China, dan secara sia-sia berupaya menutupi penyusupan keji dan ilegal tersebut".

Kementerian Pertahanan China mengatakan pihaknya telah melayangkan protes keras terhadap pemerintah Australia.

"Kami sangat tidak puas dengan hal ini dan telah mengajukan protes keras kepada pihak Australia," kata juru bicara Kementerian Pertahanan China, Jiang Bin, dalam pernyataan terbaru pada Rabu (22/10) waktu setempat.

Jiang mengatakan Canberra telah "secara keliru menuduh" Beijing melakukan tindakan tidak aman selama insiden di udara tersebut.

"Kekeliruan ini sama sekali tidak dapat dipertahankan," tegasnya.

"Kami mendesak Australia untuk segera menghentikan tindakannya yang melanggar hukum, provokatif, dan mengada-ada," ujar Jiang dalam pernyataannya.

Dia menambahkan bahwa militer China akan "terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas menjaga kedaulatan nasional".

Insiden itu menjadi yang terbaru dari serentetan insiden antara China dan Australia di wilayah udara dan jalur pelayaran Asia yang semakin diperebutkan.

Lihat juga Video 'Detik-detik 2 Kapal China Tabrakan Saat Kejar Kapal Filipina':

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads