Kasus perampokan berlian dan perhiasan mewah lainnya di Museum Louvre, Paris, Prancis, saat ini masih diusut. Kini, tersiar kabar pengusutan kasus itu melibatkan kantor intelijen Israel.
Hal itu disampaikan oleh CGI Group, firma intelijen yang berbasis di Tel Aviv. Mereka mengatakan telah diminta oleh pihak Museum Louvre untuk menyelidiki pencurian di museum kenamaan tersebut.
"Louvre secara khusus meminta kami untuk mengungkap identitas orang-orang yang terlibat dalam pencurian tersebut dan untuk mengambil kembali artefak yang dicuri," kata CEO CGI Group, Zvika Naveh, dilansir AFP, Selasa (21/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Naveh mengatakan permintaan bantuan itu datang melalui perantara yang bertindak atas nama Museum Louvre dan entitas lain, termasuk perusahaan asuransi. Namun, pihak Museum Louvre membantah keras telah menghubungi intelijen Israel dalam mengusut pencurian di museumnya.
"Manajemen Louvre membantahnya," bunyi keterangan pihak museum.
Permintaan bantuan kepada CGI Group ini disebut merujuk pada kerja mereka yang berhasil mengungkap kasus pencurian di Museum Green Vault Dresden, Jerman, pada tahun 2019. Museum itu dibobol maling dan perhiasan abad ke-18 senilai USD 132 juta raib. Perhiasan curian tersebut, yang diasuransikan senilai lebih dari 113 juta euro, sebagian dikembalikan oleh lima penjahat yang dihukum karena pencurian tersebut.
Sama seperti Museum Louvre, Koleksi Seni Negara Dresden juga membantah sempat menjalin kerja sama dengan intelijen Israel dalam menyelidiki pencurian tahun 2019 silam.
Meski begitu, Zvika Naveh tetap bersikeras bahwa firma intelijen yang dinaunginya telah diminta bantuan untuk mengusut pencurian di Museum Louvre. Dia mengatakan permintaan tersebut bisa saja diajukan oleh perusahaan asuransi, pengacara perusahaan asuransi, entitas apa pun yang terkait dengan museum atau ahkan bisa jadi kementerian."
"Masing-masing pihak memiliki kepentingan yang berbeda. Kepentingan museum tidak sama dengan kepentingan perusahaan asuransi... atau perusahaan keamanan, yang telah melakukan kesalahan," tambahnya.
"Beberapa orang berkepentingan untuk mengungkap cerita ini, dan yang lainnya berkepentingan untuk menyangkalnya... tentu saja, kepolisian Prancis tidak menyukai kenyataan bahwa kami, sebagai firma swasta Israel, ditugaskan untuk melakukan investigasi," ujarnya.
Kepolisian Prancis saat ini sedang memburu empat pencuri yang mencuri sembilan perhiasan tak ternilai harganya setelah membobol Museum Louvre pada hari Minggu (19/10). Salah satu perhiasan-sebuah mahkota yang dilapisi lebih dari 1.000 berlian-dijatuhkan saat mereka melarikan diri.
Lihat juga Video: Detik-detik Pria Bersajam Rampok Pemilik Konter di Jambi