Pemerintah Australia mengecam China atas perilaku militer yang "tidak aman" dalam insiden yang melibatkan jet tempur China dan pesawat pengintai Australia di atas perairan Laut China Selatan. Dalam insiden itu, jet tempur China menjatuhkan suar di dekat pesawat pengintai Australia saat keduanya mengudara.
Departemen Pertahanan Australia dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (20/10/2025), mengatakan bahwa pesawat pengintai Poseidon miliknya sedang melakukan patroli pengintaian di atas Laut China Selatan pada Minggu (19/10) ketika didekati oleh sebuah jet tempur China.
Jet tempur China tersebut, menurut Departemen Pertahanan Australia, melepaskan suar "dalam jarak dekat" dengan pesawat pengintai Australia. Aksi tersebut dianggap oleh Canberra, membahayakan awak pesawat mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden tersebut menjadi babak terbaru dari serangkaian insiden antara Australia dan China di wilayah udara dan jalur pelayaran Asia yang semakin diperebutkan.
"Setelah meninjau insiden tersebut dengan sangat cermat, kami menilai ini tidak aman dan tidak profesional," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Australia, Richard Males, saat berbicara kepada wartawan.
Marles mengatakan bahwa Australia telah mengangkat insiden tersebut dengan para diplomat China di Canberra dan Beijing.
Ditegaskan juga oleh Marles bahwa Australia akan terus melaksanakan latihan kebebasan navigasi di kawasan tersebut.
Insiden serupa pernah terjadi tahun lalu, ketika jet tempur China menjatuhkan suar di jalur penerbangan helikopter Seahawk milik Australia yang mengudara di wilayah udara internasional. Canberra pada saat itu menuduh jet tempur Beijing berupaya mencegat helikopternya.
Dalam insiden lainnya tahun 2023 lalu, sebuah kapal penghancur China dituduh membombardir para penyelam angkatan laut Australia, yang sedang menyelam, dengan sinyal sonar di lepas pantai Jepang, yang menyebabkan cedera ringan.
China mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan, meskipun putusan internasional pada tahun 2016 lalu menyimpulkan bahwa klaim Beijing tersebut tidak memiliki dasar hukum.
Tonton juga video "Peneliti Australia Uji Coba Bahan Baju Selam Tahan Gigitan Hiu" di sini: