Disambut Hangat, Iran Resmikan Stasiun Kereta 'Saint Mary'

Disambut Hangat, Iran Resmikan Stasiun Kereta 'Saint Mary'

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 15 Okt 2025 17:16 WIB
FILE PHOTO: An Iranian flag flutters in front of the International Atomic Energy Agency (IAEA) headquarters in Vienna, Austria, January 15, 2016.   REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo
Ilustrasi (dok. REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo)
Teheran -

Otoritas Iran secara resmi membuka stasiun kereta bawah tanah terbaru yang diberi nama "Saint Mary" atau Santa Maria di ibu kota Iran, Teheran. Peresmian stasiun terbaru dengan menggunakan nama Santa Maria di negara mayoritas Syiah ini mendapat sambutan hangat.

Stasiun kereta bawah tanah terbaru itu, seperti dilansir media pemerintah Iran, Press TV, Rabu (15/10/2025), menampilkan mural-mural Kristen di dekat Katedral Armenia St Sarkis, yang melayani populasi Kristen Armenia yang jumlahnya signifikan di Iran, yakni sekitar 100.000 jiwa.

Laporan Press TV menyebut para pengguna media sosial memberikan reaksi positif, dengan beberapa menyebutnya sebagai bentuk perlawanan positif terhadap penggambaran negatif Iran di media arus utama Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media Yunani, Greek City Times, menyebut stasiun menggunakan nama "Saint Mary" atau "Maryam-e Moghaddas" itu sebagai "pengakuan publik yang langka terhadap warisan Kristen Iran". Dalam gambar interior stasiun metro itu, yang diungkapkan pemerintah kota Teheran, tampak relief dasar gereja Armenia yang mencolok.

ADVERTISEMENT

Stasiun baru itu terletak di jalur 6 di persimpangan Jalan Ostad Nejatollahi dan Jalan Karim Khan Zand, yang juga terletak di dekat Katedral St Sarkis -- gereja Apostolik Armenia yang penting di Teheran.

Jurnalis peraih penghargaan, Hala Jaber, yang keturunan Lebanon-Inggris, menyebut dalam postingan media sosial X bahwa langkah tersebut melambangkan koeksistensi damai antara minoritas keagamaan di Iran.

Jaber mengatakan bahwa peresmian stasiun tersebut mencerminkan perlindungan konstitusional dan representasi umat Kristen, Yahudi, dan Zoroaster di Iran.

Kehadiran mural-mural Kristen di stasiun metro tersebut, menurut Jaber, menjadi pesan toleransi dan koeksistensi yang kuat, juga menunjukkan komitmen Teheran untuk hidup damai bahkan di ruang bawah tanah.

Beberapa komentar yang disampaikan aktivis asing lainnya secara online, menurut Press TV, juga memuji langkah Iran tersebut.

Komentar-komentar online itu menekankan bahwa penamaan stasiun metro dengan nama "Saint Mary" bertentangan dengan penggambaran masyarakat dan pemerintahan Iran yang dilandasi rasa takut, yang sering digambarkan oleh media-media Barat.

Tonton juga video "Kritikan Atas Keputusan Iran Hapus Empat Nol dari Mata Uangnya" di sini:

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads