Macron Kembali Tunjuk Sebastien Lecornu Jadi PM Prancis

Macron Kembali Tunjuk Sebastien Lecornu Jadi PM Prancis

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 11 Okt 2025 18:46 WIB
Frances newly-appointed Prime Minister Sebastien Lecornu reacts as he speaks at the end of the handover ceremony at the Hotel Matignon in Paris on September 10, 2025. LUDOVIC MARIN/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights
PM Prancis Sebastien Lecornu (dok. LUDOVIC MARIN/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights)
Paris -

Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjuk kembali Sebastien Lecornu menjadi Perdana Menteri (PM), sekitar empat hari setelah Lecornu mengundurkan diri dari jabatannya di tengah krisis politik yang menyelimuti negara tersebut.

Baik sekutu maupun oposisi berharap akan adanya wajah baru dalam pemerintahan untuk membantu mengakhiri kebuntuan selama berbulan-bulan akibat anggaran penghematan, namun Macron justru menunjuk kembali Lecornu.

"Presiden republik ini telah mencalonkan Bapak Sebastien Lecornu sebagai perdana menteri dan menugaskannya untuk membentuk pemerintahan," demikian pernyataan kantor kepresidenan Prancis, Elysee Palace, seperti dilansir AFP, Sabtu (11/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prancis terperosok ke dalam kebuntuan politik sejak Macron bertaruh tahun lalu dengan menggelar pemilu mendadak yang diharapkan akan mengkonsolidasikan kekuasaan, tetapi justru berakhir dengan parlemen yang tidak seimbang dan lebih banyak kursi untuk sayap kanan ekstrem.

ADVERTISEMENT

Lecornu, dalam pernyataan via media sosial X, mengatakan dirinya menerima penunjukan kembali dirinya "karena kewajiban", dan menambahkan bahwa "kita harus mengakhiri krisis politik" yang menyelimuti Prancis.

Dia mengatakan akan melakukan "segala hak yang dimungkinkan" untuk memberikan anggaran bagi Prancis pada akhir tahun. Lecornu juga menyebut bahwa memulihkan keuangan publik tetap menjadi "prioritas untuk masa depan kita".

Lecornu memperingatkan semua pihak yang ingin bergabung dengan pemerintahannya "harus berkomitmen untuk mengesampingkan ambisi kepresidenan" untuk pemilu tahun 2027.

Macron, yang menghadapi krisis domestik terburuk sejak awal masa kepresidenannya pada tahun 2017, belum memberikan pernyataan ke publik.

Penunjukan kembali Lecornu disambut dengan kemarahan. Pemimpin partai sayap kanan, National Rally, Jordan Bardella, menyebutnya "lelucon buruk" dan berjanji segera mengupayakan pemungutan suara untuk kabinet baru.

Partai Sosialis, yang menjadi swing group dalam parlemen, mengatakan mereka "tidak mencapai kesepakatan" dengan Lecornu, dan akan menggulingkan pemerintahannya jika dia tidak setuju untuk menangguhkan reformasi pensiun tahun 2023 yang menaikkan usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun.

Lihat juga Video 'Momen Debat Trump-Macron soal Akui Negara Palestina':

Halaman 3 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads