Rentetan Demo Gen Z di Peru hingga Presiden Dimakzulkan

Rentetan Demo Gen Z di Peru hingga Presiden Dimakzulkan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 11 Okt 2025 06:34 WIB
Protesters participate in a demonstration organised by a youth collective called
Foto Demo di Peru: (REUTERS/Angela Ponce)
Jakarta -

Demo besar-besaran dan terjadi selama beberapa hari di Kota Lima, Peru

. Rentetan demo berhari-hari itu membuat Presiden Peru, Dina Boluarte, dimakzulkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Jumat (10/9/2025), ratusan demonstran mulai turun ke jalan pada Minggu (21/9) hingga berlanjut berhari-hari. Aksi demo berlangsung ricuh.

Massa terlibat bentrok dengan polisi dan jurnalis di lapangan. Akibatnya, belasan orang mengalami luka.

ADVERTISEMENT

Unjuk rasa ini dipimpin secara kolektif oleh generasi muda atau Gen Z Peru. Mereka long march ke kantor pemerintahan Presiden Boluarte di pusat kota Lima.

Peristiwa Demo (21/9)

Pada Minggu (21/9) malam, sekelompok demonstran melemparkan batu dan bom molotov ke arah polisi, yang kemudian direspons dengan tembakan gas air mata yang dilepaskan oleh para personel kepolisian.

"Saya sangat marah, saya merasa benar-benar disesatkan oleh pemerintahan ini... dan Kongres yang melayani partai-partai politik," ucap Xiomi Aguiler (28) yang ikut dalam unjuk rasa. Dia menyebut para partai politik sebagai "mafia yang mengakar di negara ini".

Seorang mahasiswa Peru bernama Jonatan Esquen, yang baru berusia 18 tahun, menyebut unjuk rasa itu merupakan "awal dari kebangkitan, karena orang-orang akhirnya menyadari bahwa anak muda lebih aktif di media sosial dan di arena politik".


Belasan Orang Luka

Gelombang aksi protes ini hingga membuat belasan orang luka. Pada Senin (29/9) sekelompok anak muda melemparkan batu, bom molotov, dan kembang api ke arah aparat penegak hukum, yang dibalas dengan gas air mata dan peluru karet.

Koordinator Nasional Hak Asasi Manusia (CNDDHH), sebuah koalisi hak asasi manusia, melaporkan bahwa 19 orang terluka dalam kericuhan tersebut, termasuk seorang jurnalis.

"Seorang polisi menderita luka bakar tingkat pertama akibat bom molotov selama demo yang diselenggarakan oleh berbagai kelompok," lapor Kepolisian Nasional pada hari Sabtu, disertai dengan foto-foto bentrokan di media sosial.

CNDDHH menyalahkan polisi atas kekerasan tersebut.

"Kami menyerukan kepada polisi untuk menghormati hak berunjuk rasa. Tidak ada pembenaran untuk menembakkan gas air mata dalam jumlah besar, apalagi untuk menyerang orang," ujar Mar Perez, pengacara CNDDHH, kepada AFP.

Pemicu Demo

Diketahui, pemicu demo dikarenakan kerusuhan sosial meningkat setelah pemerintah Boluarte mengesahkan undang-undang pada tanggal 5 September yang mewajibkan kaum muda untuk berkontribusi pada dana pensiun swasta, meskipun terdapat ketidakamanan pekerjaan dan tingkat pekerjaan tidak resmi lebih dari 70 persen.

Aksi-aksi protes juga meningkat di Peru selama enam bulan terakhir menyusul gelombang pemerasan dan pembunuhan oleh kelompok-kelompok kejahatan terorganisir.

Presiden Digulingkan

Aksi protes yang menuntut pemerintahan ini pun membuahkan hasil, Presiden Boluarte dimakzulkan. Dia dimakzulkan dalam sidang darurat yang digelar pada Kamis (9/10) malam waktu setempat.

Sidang ini tidak dihadiri Boluarte sendiri. Boluarte sebelumnya telah ramai dikritik karena gagal membendung gelombang kejahatan. Masa jabatannya sejak Desember 2022 terus diwarnai aksi protes.

Sidang pemakzulannya berlangsung setelah sejumlah blok politik menyerukan pencopotan Boluarte dari jabatannya. Boluarte dikenal sebagai salah satu pemimpin paling tidak populer di dunia, dengan tingkat penerimaan publik hanya berkisar antara 2-4 persen.

Perempuan berumur 63 tahun itu juga dituduh memperkaya diri secara ilegal dan bertanggung jawab atas penindakan mematikan terhadap para demonstran

"Dalam sidang pemakzulan, mayoritas 118 dari 122 anggota parlemen mendukung pemakzulannya. Dengan putusan ini, Boluarte dicopot dari jabatan presiden," demikian diumumkan oleh pemimpin Kongres Jose Jeri, dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/10/2025).

Jose Jeri Jadi Presiden Baru

Setelah Boluarte dimakzulkan, pemimpin Kongres Peru, Jose Jeri, dilantik oleh parlemen menjadi presiden baru. Pelantikan Jeri dilakukan kurang dari satu jam setelah parlemen Peru secara bulat memutuskan untuk memberhentikan Boluarte.

Pelantikan Jeri dilakukan beberapa jam setelah anggota parlemen dari berbagai spektrum politik, untuk pertama kali, mengajukan mosi pemakzulan Boluarte atas dasar ketidakmampuan moral.

"Hari ini, saya dengan rendah hati menjabat sebagai Presiden republik ini... untuk menempatkan dan memimpin pemerintahan transisi," kata Jeri kepada parlemen Peru sesaat setelah dia dilantik.

Jeri, yang menjadi Presiden ke-7 Peru sejak tahun 2016 lalu, mengisyaratkan akan mengambil pendekatan tegas terhadap meningkatnya ketidakamanan, salah satu kritikan utama yang sebelumnya dilontarkan terhadap Boluarte. Jeri berpidato di hadapan Kongres sambil mengenakan selempang bendera nasional Peru.

"Musuh utama ada di jalanan: geng kriminal," ujarnya. "Kita harus mendeklarasikan perang terhadap kejahatan," tegas Jeri dalam pidatonya.

Jeri yang berusia 38 tahun ini, merupakan anggota partai konservatif Somos Peru dan menjabat sebagai ketua Kongres sejak Juli lalu. Usai dilantik, Jeri bergabung dengan jajaran beberapa kepala negara termuda di dunia.

Simak Video 'Bendera One Piece Berkibar Lagi, Kali Ini di Aksi Gen Z Peru':

Halaman 3 dari 6
(zap/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads