Pasukan Israel kembali mencegat sejumlah kapal yang berlayar menuju ke Jalur Gaza dengan membawa bantuan kemanusiaan, setelah misi Global Sumud Flotilla digagalkan pekan lalu. Pemerintah Turki mengecam keras langkah terbaru pasukan Israel itu sebagai "aksi pembajakan".
Komite Internasional untuk Mematahkan Pengepungan terhadap Gaza mengatakan bahwa pasukan Angkatan Laut Israel mencegat tiga kapal yang tergabung dalam misi Freedom Flotilla Coalition (FFC) yang berlayar menuju ke Jalur Gaza dengan membawa bantuan kemanusiaan.
Disebutkan bahwa pencegatan itu terjadi di perairan internasional berjarak sekitar 120 mil laut, atau sekitar 222 kilometer, dari pantai Jalur Gaza pada Rabu (8/10) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intervensi di perairan internasional terhadap Freedom Flotilla ... merupakan aksi pembajakan yang dilakukan oleh pemerintahan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu yang melakukan genosida," tegas Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Anadolu Agency, Rabu (8/10/2025).
Otoritas Ankara menyebut beberapa anggota parlemen Turki ada di dalam kapal-kapal tersebut.
Kementerian Luar Negeri Turki juga menggambarkan pencegatan yang dilakukan pasukan Israel terhadap kapal-kapal pengangkut bantuan kemanusiaan itu sebagai "serangan", dan menyebutnya telah melanggar hukum internasional.
"Serangan terhadap para aktivis sipil ini, termasuk warga negara dan anggota parlemen Turki, merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional," sebut Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataannya.
"Dengan menyerang secara brutal semua upaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan yang menggunakan cara-cara damai, Israel meningkatkan ketegangan di kawasan dan melemahkan upaya menuju perdamaian abadi," tegas pernyataan tersebut.
Komite Internasional untuk Mematahkan Pengepungan terhadap Gaza mengonfirmasi bahwa tiga kapal, yakni Gaza Sunbird, Alaa Al-Najjar, dan Anas Al Sharif, telah "diserang dan dicegat secara ilegal oleh militer Israel pada pukul 04.34 pagi, sekitar 220 kilometer dari lepas pantai Gaza".
Pencegatan yang dilakukan Israel itu terekam dalam tayangan live streaming pada akun YouTube koalisi tersebut. Pada satu momen, terlihat tentara Israel berupaya merusak kamera pada salah satu kapal itu dengan senjata. Siaran langsung itu berakhir usai kamera dirusak tentara Israel.
Disebutkan bahwa ada sekitar 100 orang dalam konvoi sembilan kapal yang menjadi bagian misi "Thousand Madleens" Freedom Flotilla Coalition. Kapal-kapal itu disebut "membawa bantuan vital senilai lebih dari US$ 100.000 berupa obat-obatan, peralatan pernapasan, dan pasokan nutrisi yang ditujukan untuk rumah-rumah sakit di Gaza yang kekurangan pasokan".
Konvoi terbaru ini berlayar setelah pasukan Israel, pekan lalu, mencegat lebih dari 40 kapal Global Sumud Flotilla di dekat Jalur Gaza dan menahan lebih dari 450 aktivis di dalamnya, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg.
Simak Video: Militer Israel Coba Hancurkan CCTV saat Menyerang Kapal Bantuan Gaza