Polisi Australia Gagalkan Aksi Pembunuh Bayaran di Dekat Penitipan Anak

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 08 Okt 2025 15:24 WIB
Ilustrasi -- Personel Kepolisian Australia (dok. Jason O'Brien/AAP Image via AP)
Sydney -

Kepolisian Australia menggagalkan dugaan kejahatan terorganisir yang dilakukan oleh tim pembunuh bayaran di dekat sebuah tempat penitipan anak di kota Sydney. Tiga tersangka pria, yang diduga bersiap melakukan pembunuhan, telah ditangkap oleh polisi.

Kepolisian New South Wales, seperti dilansir AFP, Rabu (8/10/2025), menggerebek dua mobil di tengah jalanan setelah mengetahui tiga pria di dalamnya bersiap melakukan upaya pembunuhan di area Revesby, kawasan pinggiran barat daya Sydney, pada Selasa (7/10) waktu setempat.

Para personel Kepolisian New South Wales, dalam operasinya, mencegat dua mobil dan menangkap tiga orang di dalamnya. Dalam penggeledahan lebih lanjut, polisi menemukan dua senjata api, balaclava, kamera yang dipasang di badan, dan jeriken berisi bahan bakar.

Satu senjata api lainnya ditemukan selama penggeledahan lanjutan terhadap kendaraan para tersangka dan tempat-tempat yang diduga terkait dengan mereka.

Rekaman video pada Selasa (7/10) waktu setempat menunjukkan dua mobil terjepit di antara kendaraan-kendaraan polisi saat otoritas Australia bergerak untuk menangkap para tersangka yang menodongkan senjata api. Tampak dalam video itu bahwa bagian kaca depan mobil-mobil berlubang akibat peluru.

Laporan surat kabar Sydney Morning Herald menyebut sindikat kriminal Vietnam menyewa ketiga pria itu dan membayar mereka untuk membunuh seseorang yang sebelumnya terkait dengan sindikat tersebut.

Asisten Komisioner Kepolisian, Scott Cook, dalam pernyataannya mengatakan bahwa otoritas berwenang sedang menyelidiki jaringan kejahatan transnasional yang "diyakini terlibat dalam berbagai konspirasi pembunuhan" selama beberapa minggu ini.

Target upaya pembunuhan yang berhasil digagalkan di Sydney itu tidak disebutkan lebih lanjut. Namun Cook, dalam pernyataannya, menyebut kepolisian menduga korban menjadi target karena putusnya hubungan dalam sindikat kejahatan terorganisir.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork