Militer Israel Ancam Lanjutkan Pertempuran di Gaza Jika Perundingan Gagal

Militer Israel Ancam Lanjutkan Pertempuran di Gaza Jika Perundingan Gagal

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Senin, 06 Okt 2025 00:35 WIB
Displaced Palestinians move with their belongings southwards on a road in the Nuseirat refugee camp area in the central Gaza Strip following renewed Israeli evacuation orders for Gaza City on September 18, 2025. Israel has announced a major ground assault in Gaza City that it says is aimed at crushing Hamas in the Palestinian territorys largest urban hub. (Photo by Eyad BABA / AFP)
Ilustrasi serangan Israel di Kota Gaza. (Foto: AFP/EYAD BABA)
Jakarta -

Negosiator Israel dan Hamas menggelar perundingan di Mesir dalam upaya untuk mengakhiri perang. Panglima militer Israel memperingatkan jika negosiasi untuk mengamankan pembebasan sandera gagal mencapai tujuannya, militer akan kembali bertempur di Gaza.

"Tidak ada gencatan senjata (saat ini), tetapi situasi operasional telah berubah, dengan tingkat politik mengubah alat dan pencapaian yang telah Anda peroleh melalui aksi militer menjadi keuntungan politik," kata Letnan Jenderal Eyal Zamir kepada sekelompok tentara yang ditempatkan di Gaza, dilansir dari kantor berita AFP, Senin (6/10/2025).

"Jika upaya politik gagal, kami akan kembali bertempur," tambahnya, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, seorang pejabat senior Hamas mengatakan pihaknya ingin mencapai kesepakatan mengakhiri perang. Hamas juga berharap dapat melakukan pertukaran tahanan dengan Israel segera, di saat para negosiator berkumpul di Mesir melakukan perundingan.

ADVERTISEMENT

Diketahui, para negosiator akan menyelesaikan detail-detail penting selama perundingan dalam upaya untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir dua tahun di Gaza, setelah Hamas menyetujui rencana perdamaian yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Negosiator Hamas berangkat dari Doha dan diperkirakan akan tiba di Kairo pada hari Minggu sebelum menuju Sharm el-Sheikh untuk berpartisipasi dalam negosiasi tersebut. Hal itu disampaikan pejabat senior Hamas dengan syarat anonim, karena ia tidak berwenang untuk berbicara mengenai masalah tersebut.

"Hamas sangat ingin mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dan segera memulai proses pertukaran tahanan sesuai dengan kondisi lapangan," ujar pejabat senior Hamas, dilansir AFP, Minggu (5/10).

"Pendudukan tidak boleh menghalangi implementasi rencana Presiden Trump. Jika pendudukan memiliki niat tulus untuk mencapai kesepakatan, Hamas siap," imbuhnya.

Sementara itu, sumber Palestina yang dekat dengan Hamas mengatakan kepada AFP bahwa kedua delegasi akan berada di gedung yang sama tetapi jauh dari liputan media.

"Negosiasi ini bertujuan untuk membahas jadwal persiapan kondisi lapangan untuk pemindahan tawanan yang ditahan di Gaza, sebagai langkah awal untuk memulai proses pertukaran tahanan," tambahnya.

(fca/fca)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads