Hamas Ingin Kesepakatan Akhiri Perang, Minta Pertukaran Tahanan Segera

Hamas Ingin Kesepakatan Akhiri Perang, Minta Pertukaran Tahanan Segera

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 05 Okt 2025 18:12 WIB
Displaced Palestinians move with their belongings southwards on a road in the Nuseirat refugee camp area in the central Gaza Strip following renewed Israeli evacuation orders for Gaza City on September 18, 2025. Israel has announced a major ground assault in Gaza City that it says is aimed at crushing Hamas in the Palestinian territorys largest urban hub. (Photo by Eyad BABA / AFP)
Warga Palestina ramai-ramai mengungsi saat Israel membombardir Kota Gaza, yang merupakan kota terbesar di Jalur Gaza (Foto: AFP/EYAD BABA)
Jakarta -

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan pihaknya ingin mencapai kesepakatan mengakhiri perang. Hamas juga berharap dapat melakukan pertukaran tahanan dengan Israel segera, di saat para negosiator berkumpul di Mesir melakukan perundingan.

Diketahui, negosiator Israel dan Hamas akan menggelar perudingan tidak langsung di Mesir pada Minggu dan Senin. Para negosiator akan menyelesaikan detail-detail penting selama perundingan dalam upaya untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir dua tahun di Gaza, setelah Hamas menyetujui rencana perdamaian yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Negosiator Hamas berangkat dari Doha dan diperkirakan akan tiba di Kairo pada hari Minggu sebelum menuju Sharm el-Sheikh untuk berpartisipasi dalam negosiasi tersebut. Hal itu disampaikan pejabat senior Hamas dengan syarat anonim, karena ia tidak berwenang untuk berbicara mengenai masalah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hamas sangat ingin mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dan segera memulai proses pertukaran tahanan sesuai dengan kondisi lapangan," ujar pejabat senior Hamas, dilansir AFP, Minggu (5/10/2025).

ADVERTISEMENT

"Pendudukan tidak boleh menghalangi implementasi rencana Presiden Trump. Jika pendudukan memiliki niat tulus untuk mencapai kesepakatan, Hamas siap," imbuhnya.

Sementara itu, sumber Palestina yang dekat dengan Hamas mengatakan kepada AFP bahwa kedua delegasi akan berada di gedung yang sama tetapi jauh dari liputan media.

"Negosiasi ini bertujuan untuk membahas jadwal persiapan kondisi lapangan untuk pemindahan tawanan yang ditahan di Gaza, sebagai langkah awal untuk memulai proses pertukaran tahanan," tambahnya.

"Selama komunikasi dengan para mediator, Hamas menegaskan bahwa penting bagi Israel untuk menghentikan operasi militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, menghentikan semua aktivitas udara, pengintaian, pesawat drone, serta menarik diri dari dalam Kota Gaza," kata sumber tersebut.

"Seiring dengan penghentian aktivitas militer Israel, Hamas dan faksi-faksi perlawanan juga akan menghentikan operasi dan aksi militer mereka," tambahnya.

Sumber tersebut menambahkan, perundingan itu diperkirakan juga akan mencakup pembahasan peta yang akan disediakan oleh Israel yang menunjukkan rute dan jadwal penarikan pasukan, yang akan bertepatan dengan proses pertukaran tahanan.

Selain itu, delegasi Hamas juga akan menyampaikan daftar tahanan Palestina yang harus dibebaskan oleh Israel sebagai imbalan atas tawanan Israel tersebut.

Menurut rencana Trump, Israel diperkirakan akan membebaskan 250 tahanan Palestina dengan hukuman seumur hidup dan lebih dari 1.700 tahanan dari Jalur Gaza yang ditangkap setelah 7 Oktober 2023, ketika Hamas menyerang Israel, yang memicu perang yang sedang berlangsung.

Tonton juga video "Setujui Proposal Trump, Hamas Siap Bernegosiasi" di sini:

(yld/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads