Ribuan Warga Dunia Turun ke Jalan Protes Aksi Israel Cegat Kapal Bantuan Gaza

Ribuan Warga Dunia Turun ke Jalan Protes Aksi Israel Cegat Kapal Bantuan Gaza

Zunita Putri - detikNews
Jumat, 03 Okt 2025 09:33 WIB
Pro-Palestinian demonstrators march behind a banner Stop Genocide- Lets block everything - General Strike to support the Palestinians and to protest against the interception of the Global Sumud Flotilla, near the Colosseum in Rome on October 2, 2025. (Photo by Tiziana FABI / AFP)
Foto Demo di Italia: (AFP/TIZIANA FABI)
Jakarta -

Masyarakat di seluruh dunia mengecam tindakan Israel yang mencegat armada kapal Global Sumud yang membawa bantuan untuk warga Palestina di Gaza. Mereka mendesak Israel diberi sanksi.

Dilansir AFP, Jumat (3/10/2025), demo terjadi di Eropa, Amerika, hingga Australia. Mereka turun ke jalan untuk mengecam perlakuan Israel terhadap rombongan armada Global Sumud yang berlayar dari Barcelona beberapa bulan lalu. Mereka menentang blokade Israel terhadap Gaza.

Demo terjadi di beberapa wilayah:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1.⁠ ⁠Barcelona

Kepolisian Spanyol mengatakan sekitar 15.000 orang berbaris di Barcelona, Mereka mengecam Israel.

Mereka meneriakkan "Gaza, kamu tidak sendirian", "Boikot Israel" dan "Kebebasan untuk Palestina".

ADVERTISEMENT

Polisi anti huru hara memukul mundur sebagian pengunjuk rasa yang mencoba memanjat penghalang dengan pentungan, memaksa mereka mundur, sebagaimana ditunjukkan dalam tayangan yang disiarkan di televisi publik Spanyol.

Diketahui, mantan Wali Kota Barcelona, Ada Colau, termasuk di antara mereka yang dicegah Israel untuk melanjutkan perjalanan. Colau dan rekan-rekan aktivisnya, termasuk cucu Nelson Mandela, Mandla Mandela, terancam dideportasi oleh Israel.

2.⁠ ⁠Irlandia

Ratusan pengunjuk rasa juga berbaris di luar parlemen Irlandia di Dublin, di mana dukungan untuk perjuangan Palestina sering dibandingkan dengan perjuangan Irlandia selama berabad-abad melawan penjajahan Inggris.

Miriam McNally, mengatakan putrinya telah berlayar bersama armada tersebut. Dia hadir di demonstrasi Dublin.

"Saya sangat khawatir untuk putri saya, tetapi saya sangat bangga padanya dan atas apa yang dia lakukan," kata McNally kepada AFP.

"Dia membela kemanusiaan dalam menghadapi bahaya besar," imbuhnya.

3.⁠ ⁠Paris

Kemudian, demo juga terjadi di Place de la Republique, Paris. Sekitar 1.000 orang berunjuk rasa di sana.

Kemudian di Kota Pelabuhan Marseille, Prancis, juga ada aksi demo. Ada 100 pengunjuk rasa pro-Palestina ditangkap pada sore hari setelah berupaya memblokir akses ke kantor produsen senjata Eurolinks, yang dituduh menjual komponen militer ke Israel.

4.⁠ Belanda-Argentina

⁠Protes juga terjadi di Berlin, Den Haag, Tunis, Brasilia, dan Buenos Aires.

Pro-Palestinian demonstrators march behind a banner Pro-Palestinian demonstrators march behind a banner "Stop Genocide- Let's block everything - General Strike" to support the Palestinians and to protest against the interception of the Global Sumud Flotilla, near the Colosseum in Rome on October 2, 2025. (Photo by Tiziana FABI / AFP) Foto: AFP/TIZIANA FABI

5.⁠ ⁠Italia

Sebelumnya, serikat buruh di Italia juga menyerukan melakukan aksi 'mogok' sebagai bentuk solidaritas dengan armada tersebut. Ribuan orang turun ke jalan untuk mendesak Perdana Menteri Giorgia Meloni membela para aktivis yang ditahan Israel.

Selain Roma, polisi mengatakan 10.000 orang bergabung dalam pawai, protes lain terjadi di kota-kota lain termasuk Milan, Torino, Firenze, dan Bologna.

Sehari setelah demonstrasi serupa pada Rabu (1/10) waktu setempat, para pengunjuk rasa di ibu kota berkumpul di Colosseum dan berbaris, mengecam dukungan perdana menteri sayap kanan tersebut terhadap Israel.

"Kami siap memblokir segalanya. Mesin genosida harus segera dihentikan," teriak para demonstran.

6.⁠ ⁠Turki

Warga di Turki juga melakukan unjuk rasa. Mereka berbaris menuju Kedutaan Israel di Istanbul dengan membawa spanduk 'embargo total terhadap pendudukan".

"Kami menuntut pembebasan semua anggota armada Sumud dan semua tahanan, dan sebagai mahasiswa, kami menuntut agar semua hubungan akademik dan ekonomi dengan negara Israel yang melakukan genosida dihentikan di universitas-universitas kami," ujar seorang mahasiswa Elif Bozkurt.

7.⁠ ⁠Belgia

Sekitar 3.000 demonstran juga turun ke depan gedung Parlemen Eropa di Brussels, Belgia, dengan satu spanduk yang mendesak Uni Eropa untuk "menghentikan pengepungan" sementara bom asap dan petasan diledakkan di tengah kerumunan.

"Pesannya adalah bahwa setiap kapal harus dilindungi," ujar seorang pengunjuk rasa bernama Isis kepada AFPTV dalam demonstrasi tersebut.

Mereka mendesak para pemimpin Uni Eropa untuk menghentikan "dana yang sangat besar yang dikirim ke Israel" melalui perjanjian blok tersebut dengan negara Timur Tengah tersebut.

Pro-Palestinian demonstrators march behind a banner Pro-Palestinian demonstrators march behind a banner "Stop Genocide- Let's block everything - General Strike" to support the Palestinians and to protest against the interception of the Global Sumud Flotilla, near the Colosseum in Rome on October 2, 2025. (Photo by Tiziana FABI / AFP) Foto: AFP/TIZIANA FABI

8.⁠ ⁠Swiss

Kerumunan serupa juga berunjuk rasa di Jenewa. Para pengunjuk rasa yang sebagian besar masih muda menyalakan api unggun di dekat stasiun pusat.

Para pengunjuk rasa kemudian menuju jembatan Mont Blanc di kota Swiss, di ujung Danau Jenewa. Aksi mereka disambut oleh barisan polisi anti huru-hara, yang kemudian mendorong mundur para demonstran setelah bentrokan singkat.

9.⁠ ⁠Athena

Kemudian di Ibu Kota Yunani, Athena, ada juga aksi demonstrasi yang mengecam Israel usai mencegat armada bantuan Gaza.

"Serangan terhadap armada Sumud merupakan eskalasi biadab dari negara apartheid Israel. Mereka bahkan tidak ingin membuka jalur bantuan kemanusiaan ke Gaza," ujar koordinator kelompok Dunia Melawan Rasisme dan Fasisme (KEERFA) Yunani, Petros Konstantinou kepada AFPTV.

10.⁠ ⁠Malaysia

Puluhan orang juga berunjuk rasa di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, sekutu utama Israel.

"Kami sangat kesal... Kesal, marah, muak karena apa yang mereka lakukan adalah untuk kemanusiaan. Mereka hanya membawa bantuan dan makanan bayi, penangkapan ini tidak adil," kata seorang warga, Ili Farhan (43).

Halaman 2 dari 4
(zap/dek)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads