Kantor Polisi di Maroko Diserbu Massa Saat Demo Meluas, 2 Orang Tewas

Kantor Polisi di Maroko Diserbu Massa Saat Demo Meluas, 2 Orang Tewas

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 02 Okt 2025 13:33 WIB
Members of the security forces stand guard as they prevent a protest demanding reforms in education and health from taking place, in Rabat, Morocco, September 29, 2025. REUTERS/Ahmed El Jechtimi Purchase Licensing Rights
Pasukan keamanan Maroko siaga mencegah unjuk rasa digelar di Rabat (REUTERS/Ahmed El Jechtimi Purchase Licensing Rights)
Rabat -

Unjuk rasa menuntut reformasi pendidikan dan kesehatan yang dipimpin Gen Z di Maroko semakin meluas. Sekelompok orang berupaya "menyerbu" sebuah kantor polisi setempat, yang memicu tembakan peluru tajam dari personel kepolisian Maroko yang menewaskan sedikitnya dua orang.

Serangkaian unjuk rasa mengguncang Maroko beberapa hari terakhir, yang diprakarsai oleh kelompok kaum muda bernama "GenZ 212", yang dibentuk lewat platform Discord. Pendiri kelompok itu hingga kini masih misterius.

Kementerian Dalam Negeri Maroko dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (2/10/2025), mengatakan bahwa lebih dari 400 orang telah ditangkap dan hampir 300 orang lainnya mengalami luka-luka selama unjuk rasa berlangsung, yang diwarnai bentrokan di beberapa wilayah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan kantor berita pemerintah Maroko, MAP, yang mengutip sejumlah pejabat setempat menyebutkan bahwa sekelompok orang, pada Rabu (1/10) malam, berusaha "menyerbu" sebuah kantor polisi di area Lqliaa, dekat kota pesisir Agadir.

ADVERTISEMENT

Menurut para pejabat yang dikutip MAP, para polisi "terpaksa menggunakan senjata dinas mereka, dalam pembelaan diri yang sah, untuk menangkis serangan". Disebutkan bahwa penyerbuan massa itu bertujuan untuk "merampas amunisi, peralatan, dan senjata dinas" milik kepolisian.

Polisi awalnya berhasil menangkis serangan awal, namun menurut para pejabat setempat yang dikutip MAP, massa yang sama kembali menyerang polisi dengan membawa "senjata tajam".

"Dalam upaya ini, dua orang tewas akibat luka tembak, sementara yang lainnya mengalami luka-luka saat terlibat dalam serangan tersebut," sebut para pejabat setempat seperti dilaporkan MAP.

Penyelidikan terhadap insiden penyerbuan tersebut telah diluncurkan oleh otoritas Maroko.

Ratusan demonstran berkumpul, pada Rabu (1/10), di beberapa kota di Maroko, termasuk Casablanca, Tangier, dan Tetouan. Aksi protes itu digelar dengan izin resmi untuk pertama kalinya sejak pertama kali digelar pada Sabtu (27/9).

Para demonstran, dalam aksinya, menyerukan "pemberantasan korupsi" dan "kebebasan, martabat, dan keadilan sosial". Beberapa demonstran menuntut Perdana Menteri (PM) Maroko, Aziz Akhannouch, untuk mengundurkan diri.

Sebagian besar, namun tidak semuanya, aksi protes itu berlangsung damai. Laporan jurnalis AFP yang ada di Sale, sebuah kota dekat ibu kota Rabat, menyebut orang-orang mengenakan penutup kepala melakukan pembakaran terhadap mobil polisi dan sebuah kantor cabang bank setempat.

GenZ 212 menyampaikan "penyesalan" atas tindak kekerasan yang terjadi selama unjuk rasa. Mereka menegaskan kelompoknya sebagai "ruang diskusi" yang berfokus pada isu-isu yang mempengaruhi semua warga negara, seperti kesehatan, pendidikan, dan pemberantasan korupsi.

Ketimpangan sosial masih menjadi isu utama di Maroko, dengan disparitas regional yang tajam dan kesenjangan yang signifikan antara sektor publik dan swasta.

Simak juga Video: Bendera One Piece Berkibar Lagi, Kali Ini di Aksi Gen Z Peru

Halaman 3 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads