Gempa M 6,9 Guncang Filipina, Korban Tewas Jadi 69 Orang

Gempa M 6,9 Guncang Filipina, Korban Tewas Jadi 69 Orang

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 01 Okt 2025 11:47 WIB
Manila -

Jumlah korban jiwa akibat gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo (M) 6.9 yang mengguncang Provinsi Cebu, Filipina, kembali bertambah menjadi sedikitnya 69 orang. Pemerintah Filipina mengerahkan berbagai lembaga untuk mencari korban selamat dan memulihkan kembali aliran listrik serta pasokan air bersih.

Seorang petugas informasi pada Kantor Pertahanan Sipil regional, Jane Abapo, seperti dilansir Reuters, Rabu (1/10/2025), mengatakan bahwa jumlah korban tewas didasarkan pada data dari kantor bencana Provinsi Cebu sejauh ini mencapai 69 orang.

Seorang pejabat lokal lainnya, yang tidak disebut namanya, menyebut lebih dari 150 orang mengalami luka-luka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir AFP, wakil administrator Kantor Pertahanan Sipil pemerintah Filipina, Rafaelito Alejandro, juga melaporkan penambahan jumlah korban tewas.

ADVERTISEMENT

"Kami menerima laporan bahwa hingga 60 orang dilaporkan tewas dalam gempa bumi ini," sebutnya saat berbicara kepada wartawan di Manila.

Gempa bumi dangkal yang melanda area Bogo pada Selasa (30/9) malam itu meruntuhkan bangunan-bangunan dan memicu kerusakan pada ruas jalanan setempat. Bogo merupakan sebuah kota berpenduduk 90.000 jiwa yang terletak di dekat ujung utara Pulau Cebu yang padat penduduk.

Seorang pejabat pertahanan sipil Filipina lainnya, Raffy Alejandero, mengatakan kepada wartawan seperti dilansir Reuters bahwa rumah sakit di area Bogo telah "kewalahan" menerima pasien korban gempa.

Presiden Ferdinand Marcos Jr menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang kehilangan orang terkasih. Marcos Jr juga meyakinkan para korban selamat bahwa bantuan akan disalurkan dengan cepat. Dia mengatakan bahwa para sekretaris kabinet telah berada di lapangan untuk mengerahkan operasi bantuan.

Meskipun Cebu dilanda kerusakan akibat gempa, Bandara Internasional Mactan-Cebu -- merupakan bandara tersibuk kedua di Filipina -- tetap beroperasi normal.

Kota San Remigio yang juga terdampak parah gempa ditetapkan dalam status bencana untuk mempercepat upaya tanggap darurat dan penyaluran bantuan. Wakil Wali Kota San Remigio, Alfie Reynes, meminta bantuan makanan dan air bagi para pengungsi, serta alat berat untuk membantu petugas penyelamat.

"Hujan deras dan listirk padam, jadi kami sangat membutuhkan bantuan, terutama di wilayah utara karena terjadi kelangkaan air setelah jalur pasokan rusak akibat gempa bumi," tutur Reynes kepada radio lokal DZMM.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads