AS Bisa Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Rusia Ingatkan Ini!

AS Bisa Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Rusia Ingatkan Ini!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 30 Sep 2025 12:47 WIB
The U.S. Navy guided-missile cruiser USS Monterey is lit as it fires Tomahawk land attack missiles in this still image from Pentagons video released on April 14, 2018.   U.S. Navy Lt. j.g Matthew Daniels/Handout via REUTERS. ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY
Rudal Tomahawk ditembakkan dari kapal perang AS (dok. Reuters)
Moskow -

Pemerintah Rusia memberikan respons keras untuk kemungkinan Amerika Serikat (AS) mengirimkan pasokan rudal jarak jauh Tomahawk ke Ukraina, yang akan memampukan Kyiv untuk menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia.

Jika pengiriman semacam itu dilakukan AS, seperti dilansir Reuters, Selasa (30/9/2025), Moskow memperingatkan soal eskalasi tajam yang mungkin terjadi dalam konflik yang berkecamuk selama 3,5 tahun terakhir.

Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan pada Minggu (28/9) bahwa Washington sedang mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk mendapatkan pasokan rudal Tomahawk. Presiden AS Donald Trump belum mengambil keputusan akhir, dan Trump berhati-hati untuk tidak memicu eskalasi perang Ukraina menjadi konfrontasi langsung dengan Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, fakta bahwa Trump sekarang mempertimbangkan langkah semacam itu menunjukkan seberapa besar frustrasi yang dirasakannya terhadap penolakan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyetujui gencatan senjata.

ADVERTISEMENT

Bagi Kremlin, risiko eskalasi keterlibatan AS sudah jelas jika rudal jarak jauh semacam itu ditembakkan lebih jauh ke dalam wilayah Rusia. Dalam pernyataannya, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia sedang melakukan "analisis mendalam" terhadap berbagai skenario.

"Pertanyaannya... adalah: siapa yang dapat meluncurkan rudal-rudal ini...? Apakah hanya Ukraina yang dapat meluncurkannya, atau apakah tentara-tentara Amerika harus melakukannya?" kata Peskov kepada wartawan saat ditanya soal pernyataan terbaru Wapres AS.

"Siapa yang menentukan penargetan rudal-rudal ini? Pihak Amerika atau Ukraina sendiri?" tanyanya.

Peskov mengatakan bahwa "analisis yang sangat mendalam" diperlukan untuk situasi tersebut.

Rudal Tomahawk memiliki jangkauan hingga 2.500 kilometer -- cukup jauh untuk menghantam langsung Moskow dan sebagian besar wilayah Rusia di dekat Eropa jika ditembakkan dari Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini memperingatkan para pejabat Kremlin bahwa mereka harus "mengetahui di mana tempat perlindungan bom berada" jika perang tidak juga diakhiri.

Belum diketahui secara jelas bagaimana atau melalui negara mana rudal Tomahawk akan dipasok, jika nantinya AS mengabulkan permintaan Kyiv. Zelensky sebelumnya meminta Washington untuk menjualnya ke negara-negara Eropa yang kemudian akan mengirimkannya ke Ukraina.

Putin sebelumnya memperingatkan bahwa Rusia berhak menyerang instalasi militer di negara-negara yang membiarkan Ukraina menggunakan rudal mereka untuk menyerang Rusia.

Namun, terlepas dari itu, Peskov juga mengatakan bahwa penggunaan rudal Tomahawk tidak akan mengubah situasi dalam perang.

"Bahkan jika ini terjadi, tidak ada obat mujarab yang dapat mengubah situasi di garis depan bagi rezim Kyiv sekarang... Dan baik itu Tomahawk maupun rudal-rudal lainnya, mereka tidak akan mampu mengubah dinamika," tegasnya, merujuk pada kemajuan perlahan tapi pasti yang diraih Rusia di Ukraina bagian timur.

Tonton juga video "Panas! Rusia-Ukraina Saling Melancarkan Serangan Besar" di sini:

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads