Ukraina Minta Rudal Jarak Jauh Tomahawk, AS Bilang Gini

Ukraina Minta Rudal Jarak Jauh Tomahawk, AS Bilang Gini

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 29 Sep 2025 12:39 WIB
US Vice President JD Vance. (Via Reuters)
Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan bahwa AS sedang mempertimbangkan pasokan rudal Tomahawk untuk Ukraina (dok. Reuters)
Washington DC -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk mendapatkan pasokan rudal jarak jauh Tomahawk dalam upaya melawan invasi Rusia, yang telah berlangsung sejak tahun 2022 lalu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta AS untuk menjual rudal Tomahawk kepada negara-negara Eropa, yang kemudian akan memasok persenjataan itu ke Ukraina.

Pertimbangan untuk mengirimkan rudal jarak jauh AS tersebut, seperti dilansir Reuters, Senin (29/9/2025), disampaikan oleh Wakil Presiden AS JD Vance dalam wawancara dengan program "Fox News Sunday" pada Minggu (29/9) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vance mengatakan bahwa Presiden Donald Trump akan mengambil "keputusan akhir" soal apakah akan mengizinkan kesepakatan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami tentu saja sedang mempertimbangkan sejumlah permintaan dari negara-negara Eropa," kata Vance dalam wawancara tersebut.

Rudal Tomahawk buatan AS diketahui memiliki jangkauan 2.500 kilometer, dan akan menjadi aset berharga bagi Ukraina dalam melawan rentetan serangan rudal dan drone Rusia yang berlangsung terus-menerus.

Pengiriman senjata semacam itu hampir pasti akan dianggap oleh Rusia sebagai eskalasi dalam perangnya di Ukraina.

Trump sebelumnya menolak permintaan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh, namun belakangan dia melunak setelah merasa frustrasi dengan keengganan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencapai kesepakatan damai.

Vance, dalam wawancara dengan program "Fox News Sunday", menyebut invasi Rusia ke Ukraina agak terhenti dengan keuntungan teritorial sedikit baru-baru ini.

"Kami secara aktif mengupayakan perdamaian sejak awal pemerintahan, tetapi Rusia harus menyadari dan menerima kenyataan. Banyak orang yang sekarat. Mereka tidak mendapatkan banyak hasil," tegasnya.

Tonton juga video "Macron Sepakat dengan Trump di Sidang PBB, Desak Rusia Akhiri Perang" di sini:

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads