Trump Bilang Akan Ada 'Sesuatu Istimewa' dalam Krisis Timur Tengah, Apa?

Trump Bilang Akan Ada 'Sesuatu Istimewa' dalam Krisis Timur Tengah, Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 29 Sep 2025 10:54 WIB
WASHINGTON, DC - SEPTEMBER 25: U.S. President Donald Trump looks on before signing executive ordres in the Oval Office of the White House on September 25, 2025 in Washington, DC. Trump is expected to sign executive orders, including approving a partial sale of TikToks U.S. operations, following a 2024 law requiring parent company ByteDance to divest or face a ban.   Andrew Harnik/Getty Images/AFP (Photo by Andrew Harnik / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Presiden AS Donald Trump (dok. Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan akan adanya terobosan dalam krisis Timur Tengah, dengan mengatakan "semua pihak siap untuk sesuatu yang istimewa". Hal ini disampaikan menjelang pertemuan terbaru Trump dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

"Kita memiliki peluang nyata untuk KEHEBATAN DI TIMUR TENGAH," kata Trump dalam postingan terbaru via media sosial Truth Social, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (29/9/2025).

"SEMUANYA SEDANG BERSIAP UNTUK SESUATU YANG ISTIMEWA, UNTUK PERTAMA KALINYA, KITA AKAN MENYELESAIKANNYA!!!" sebutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump tidak menjelaskan lebih lanjut maksud "sesuatu yang istimewa" tersebut.

ADVERTISEMENT

Pada Jumat (26/9) waktu setempat, Trump mengatakan kepada wartawan di Washington DC soal "Saya pikir kita telah mencapai kesepakatan" terkait Gaza.

"Saya pikir ini adalah kesepakatan yang akan memulangkan para sandera, saya pikir ini adalah kesepakatan yang akan mengakhiri perang," ucap Trump pada saat itu.

Pertemuan terbaru Trump dan Netanyahu di Gedung Putih yang dijadwalkan pada Senin (29/9) waktu setempat, akan digelar setelah sang Presiden AS mengumumkan rencana perdamaian 21 poin yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza dalam diskusi dengan para pemimpin Arab dan Muslim di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dan hal itu terjadi saat isolasi internasional terhadap Israel semakin mendalam, dengan negara-negara Barat termasuk Inggris, Prancis, Kanada, dan Australia secara resmi mengakui negara Palestina.

Rencana perdamaian Trump itu, menurut sumber diplomatik yang berbicara kepada AFP, mencakup gencatan senjata permanen, pembebasan sandera, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan masa depan baru bagi warga Gaza juga Israel serta seluruh kawasan.

Para pemimpin Arab dan Muslim menyambut baik usulan Trump tersebut, tetapi juga menyerukan penghentian segera operasi militer Israel dan segala bentuk pendudukan di Jalur Gaza.

Tonton juga video "Trump Getok Biaya Visa Rp 1,6 M, Ekonomi Terancam" di sini:

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads