Ukraina mengatakan ibu kotanya, Kyiv, digempur dengan ratusan drone dan rudal oleh Rusia. Sedikitnya, empat orang dilaporkan tewas akibat serangan itu.
Dilansir AFP, Minggu (28/9/2025), serangan itu terjadi setelah Rusia memperingatkan NATO agar tidak mengambil tindakan lebih tegas dalam menanggapi dugaan penyusupan ke wilayah udara anggotanya.
Serangan itu juga terjadi setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut negaranya telah menerima sistem pertahanan udara Patriot buatan AS dari Israel untuk digunakan melawan serangan Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran lainnya di kota-kota Ukraina saat orang-orang sedang tidur. Lagi-lagi, ratusan drone dan rudal, menghancurkan bangunan tempat tinggal dan menyebabkan korban sipil," kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiga, di X.
Dia mengunggah rekaman api yang menyembur dari jendela salah satu blok apartemen bertingkat. Sybiga menyebut serangan itu memicu kebakaran tersebut.
Kepala administrasi militer di ibu kota Kyiv, Timur Tkachenko, mengatakan laporan awal menyebutkan ada empat korban tewas termasuk seorang gadis berusia 12 tahun. Lebih banyak kematian dapat terungkap seiring tim penyelamat menjalankan tugas mereka.
Serangan Rusia juga menyebabkan setidaknya 27 orang terluka di wilayah luar ibu kota. Gubernur wilayah Zaporizhzhia di tenggara Ukraina mengatakan serangan Rusia di sana telah melukai setidaknya empat orang.
Kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, menuduh Moskow melancarkan perang melawan warga sipil. Dia mendesak tindakan yang lebih besar dari sekutu Barat Kyiv.
"Akan ada respons terhadap tindakan ini. Namun, pukulan ekonomi Barat terhadap Rusia juga harus lebih kuat," kata Yermak.
Sementara itu, angkatan bersenjata Polandia mengerahkan jet tempur di wilayah udaranya dan menempatkan sistem pertahanan udara berbasis darat dalam siaga tinggi sebagai tanggapan atas serangan Rusia. Langkah-langkah tersebut bersifat preventif dan bertujuan untuk mengamankan wilayah udara Polandia serta melindungi warga negara, terutama di wilayah yang dekat dengan Ukraina, kata mereka.
Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa negara Eropa menuduh Rusia melanggar wilayah udara mereka dengan drone dan jet tempur. Rusia telah membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut atau berencana menyerang negara NATO mana pun.
Simak juga Video: Panas! Rusia-Ukraina Saling Melancarkan Serangan Besar