Demo membela Palestina terjadi di Cape Town, Afrika Selatan (Afsel). Lebih dari 3.000 orang turun ke jalan menuntut pemerintah Afsel memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
Dilansir AFP, Minggu (28/9/2025), aksi massa berlangsung pada Sabtu (27/9) waktu setempat. Demonstrasi tersebut diikuti beberapa organisasi pro-Palestina, partai politik, serta kelompok Muslim dan Kristen.
Massa mengibarkan bendera Palestina dan slogan-slogan seperti "Jangan hanya merasa bersalah, lakukan sesuatu". Massa demo juga menyerahkan petisi tuntutan kepada parlemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Afrika Selatan harus memboikot, mencabut hak milik, dan memberikan sanksi kepada Israel, sama seperti yang dilakukan dunia kepada kami," kata koordinator Kampanye Solidaritas Palestina, Usuf Chikte, merujuk pada langkah-langkah internasional yang digunakan untuk menekan rezim apartheid Afrika Selatan.
"Pemerintah harus mengambil tindakan atas pengusiran duta besar dan kedutaan besar Israel dari Afrika Selatan sekarang juga dan negara itu harus dikeluarkan dari badan olahraga internasional seperti FIFA," ujarnya kepada massa.
![]() |
Petisi tersebut juga menuntut pemerintah untuk menangguhkan ekspor batu bara ke Israel dan mengadili warga Afrika Selatan yang mendaftar di Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Dilansir Al Jazeera, massa mengatakan mereka menginginkan tindakan segera dari pemerintah Afrika Selatan, termasuk menutup kedutaan Israel di ibu kota Pretoria. Demo tersebut menjadi salah satu aksi massa terbesar yang pernah terjadi di Afrika Selatan.
"Ini adalah salah satu demonstrasi terbesar yang pernah terjadi di Afrika Selatan, dan ini salah satu dari beberapa demonstrasi lainnya," lapor Fahmida Miller dari Al Jazeera dari kota tersebut.
Afrika Selatan menjadi salah satu negara yang vokal dalam membela Palestina. Afrika Selatan telah mengambil peran utama dalam membawa kasus genosida yang dilakukan Israel di Gaza ke pengadilan internasional.
"Orang-orang di sini menginginkan lebih banyak tindakan ... [mereka] ingin Afrika Selatan memutuskan hubungan ekonomi dengan Israel. Afrika Selatan masih mengekspor barang ke negara itu, dan orang-orang di sini mengatakan itulah yang memicu genosida," kata Miller.
(ygs/ygs)