Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menuduh para pemimpin Eropa, yang mengakui negara Palestina, mendorong Israel ke dalam "bunuh diri nasional". Amerika Serikat (AS) akan mencabut visa Presiden Kolombia Gustavo Petro setelah dia ikut aksi pro-Palestina di jalanan kota New York.
Tuduhan itu disampaikan Netanyahu dalam pidato penuh amarah dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (26/9). Dia bersumpah untuk mencegah terbentuknya negara Palestina dan menyebut pengakuan untuk negara Palestina sama saja memberi imbalan kepada Hamas.
Sementara itu, AS menuding Petro melakukan "tindakan menghasut" saat ikut aksi pro-Palestina di jalanan kota New York pekan ini, di sela-sela menghadiri Sidang Umum PBB. Petro dalam aksi itu menyerukan tentara AS untuk "tidak mematuhi perintah Trump" dan mematuhi "perintah kemanusiaan".
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (27/9/2025):
- Netanyahu: Negara Palestina Akan Jadi 'Bunuh Diri Nasional' bagi Israel
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato penuh amarah dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (26/9) waktu setempat. Netanyahu menuduh para pemimpin Eropa, yang mengakui negara Palestina, telah mendorong Israel ke dalam "bunuh diri nasional".
Netanyahu dalam pidatonya, seperti dilansir AFP, Sabtu (27/9/2025), bersumpah untuk mencegah terbentuknya negara Palestina. Dia menyebut pengakuan yang diberikan beberapa negara Eropa untuk negara Palestina sama saja memberi imbalan kepada kelompok Hamas.
Netanyahu, yang pidatonya disiarkan sebagian melalui pengeras suara militer Israel di Jalur Gaza, menegaskan dirinya akan "menyelesaikan pekerjaan" melawan Hamas, bahkan ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata telah tercapai.
- Palestina Sebut Pidato Netanyahu di PBB 'Penuh Kebohongan'
Otoritas Palestina mengecam pidato Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Palestina menyebut pidato Netanyahu itu "dipenuhi dengan kebohongan dan kepalsuan".
"Itu merupakan pidato orang yang kalah, pemimpin yang putus asa yang sekali lagi berupaya menggalang kekuatan negara Barat yang semakin menjauhkan diri dari negara yang melakukan genosida, dengan menggunakan rasa takut sebagai satu-satunya argumennya," kata Direktur Departemen Urusan Eropa pada Kementerian Luar Negeri Palestina, Adel Atieh, seperti dilansir AFP, Sabtu (27/9/2025).
"Pidato ini tidak menunjukkan visi maupun perspektif: pidato tersebut hanya mencerminkan isolasi yang semakin meningkat, terburu-buru untuk maju, dan kecemasan dari kekuatan yang menyadari dia berada di pihak yang salah dalam sejarah," sebutnya.
(nvc/nvc)