Fosil 'Manusia Jawa' Termasuk 30 Ribu Artefak Akan Dikembalikan Belanda ke RI

Fosil 'Manusia Jawa' Termasuk 30 Ribu Artefak Akan Dikembalikan Belanda ke RI

Jabbar Ramdhani - detikNews
Sabtu, 27 Sep 2025 14:27 WIB
Tengkorak dari koleksi Dubois (dok Kementerian Kebudayaan Belanda)
Foto: Tengkorak dari koleksi Dubois (dok Kementerian Kebudayaan Belanda)
Jakarta -

Belanda akan mengembalikan fosil "Manusia Jawa" yang diambil dari Indonesia pada masa kolonial. Fosil-fosil tersebut termasuk puluhan ribu artefak yang akan dikembalikan Belanda.

Dilansir DW, Sabtu (27/9/2025), Belanda mengumumkan akan mengembalikan koleksi ribuan fosil ke Indonesia pada Jumat (26/9).

Koleksi tersebut terdiri dari lebih dari 28.000 fosil, termasuk beberapa tulang yang disebut "Manusia Jawa". Ini adalah fosil pertama Homo erectus yang diketahui, nenek moyang spesies Homo sapiens.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atas permintaan Indonesia, Belanda akan mengembalikan lebih dari 28.000 fosil dari koleksi Dubois," kata pemerintah Belanda.

ADVERTISEMENT

Fosil-fosil yang akan segera diambil tersebut dikenal sebagai Koleksi Dubois, yang dinamai menurut antropolog Belanda Eugene Dubois. Dubois mengekstraksi fosil-fosil tersebut dari Indonesia pada tahun 1891, saat Indonesia masih menjadi koloni Belanda.

Bagian "Manusia Jawa" dari koleksi tersebut dianggap mencakup fosil pertama yang menunjukkan hubungan antara kera dan manusia. Fosil ini sering disebut demikian karena ditemukan di Pulau Jawa, Indonesia.

"Koleksi ini merupakan sumber daya penting dalam penelitian evolusi manusia," kata pemerintah Belanda.

Alasan Pengembalian

Pengumuman ini muncul setelah Komite Koleksi Kolonial Independen Belanda menemukan "kondisi di mana fosil-fosil tersebut diperoleh" dan sampai pada kesimpulan bahwa "kemungkinan besar fosil-fosil tersebut diambil di luar kehendak rakyat, yang mengakibatkan tindakan ketidakadilan terhadap mereka".

Komite tersebut merekomendasikan agar fosil-fosil tersebut dipulangkan ke Indonesia.

"Fosil-fosil tersebut memiliki nilai spiritual dan ekonomi bagi penduduk setempat," kata Kementerian Kebudayaan Belanda.

Ini bukan kasus pertama yang melibatkan Indonesia, yang telah menerima lebih dari 200 barang yang dikembalikan dari Belanda dua tahun lalu.

Indonesia merdeka dari Belanda pada Agustus 1945. Belanda telah menduduki kepulauan Asia Tenggara tersebut selama tiga abad dan tidak mengakui kemerdekaan wilayah tersebut empat tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1949.

Ini adalah keenam kalinya Belanda mengembalikan barang-barang berdasarkan rekomendasi Komite Koleksi Kolonial Independen Belanda. Koleksi Dubois adalah contoh terbaru. Namun, Belanda juga secara bertahap mengembalikan barang-barang lain yang pernah diperoleh dari bekas koloni, termasuk pengembalian 113 koleksi Perunggu Benin kuno ke Nigeria pada awal tahun ini.

Pengembalian 30 Ribu Artefak Jawa ke RI

Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Raja Belanda Willem-Alexander di Istana Huis ten Bosch, Den Haag, Belanda. Dalam pertemuan itu, Raja Belanda sepakat mengembalikan 30 ribu fosil hingga artefak Jawa ke Indonesia.

"Presiden Prabowo bersama Raja Willem-Alexander dan Ratu MΓ‘xima berdiskusi mengenai berbagai isu penting, termasuk penguatan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang strategis. Salah satu agenda penting yang dibahas adalah komitmen Pemerintah Belanda untuk melakukan proses pengembalian 30.000 benda & artefak Jawa bersejarah milik Indonesia," ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam akun Instagram Sekretariat Kabinet, Jumat (26/9).

Teddy mengatakan pertemuan Prabowo dan Raja Belanda mencerminkan komitmen kedua pemimpin negara untuk mempererat kerja sama di masa mendatang. Pertemuan itu, kata Teddy, juga menjadi simbol keberlanjutan tradisi persahabatan Indonesia dan Belanda.

"Pertemuan ini mencerminkan komitmen bersama Indonesia dan Belanda untuk terus mempererat hubungan, serta memperluas peluang kerja sama di masa mendatang. Pertemuan di Istana Huis ten Bosch sekaligus menjadi simbol keberlanjutan tradisi persahabatan antara kedua negara," ujarnya.

(jbr/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads