Ramai-ramai Delegasi Walk Out saat PM Israel Netanyahu Pidato di PBB

Ramai-ramai Delegasi Walk Out saat PM Israel Netanyahu Pidato di PBB

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 27 Sep 2025 08:35 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu saat pidato di Sidang Umum PBB, New York, Jumat (26/9/2025). (YouTube/United Nations)
Foto: PM Israel Benjamin Netanyahu (YouTube/United Nations).
Jakarta -

Ada hal tak biasa saat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu hadir di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Para delegasi ramai-ramai meninggalkan lokasi atau walk out bahkan sebelum Netanyahu menyampaikan pidato.

Sidang Umum PBB ke-80 hari ke-4 berlangsung di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS) dan disiarkan langsung di YouTube United Nations, pada Jumat (26/8/2025). Pimpinan sidang mulanya mempersilakan Netanyahu naik ke atas podium.

Begitu Netanyahu naik ke podium, delegasi dari berbagai negara ramai-ramai keluar ruangan. Terdengar juga teriakan, namun ada juga yang memberikan tepuk tangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tolong bertahan di ruangan, dan tolong duduk," kata pimpinan sidang.

Keluarnya para delegasi itu membuat banyak bangku kosong di ruang sidang. Netanyahu tampak diam di atas podium sambil bersiap untuk pidato.

"Bapak Presiden, keluarga dari para sandera kami mendekam di bawah penjara Gaza," demikian kata Netanyahu memulai pidatonya.

Membuka pidatonya, Netanyahu tampak mengangkat peta, yang menurutnya menunjukkan poros teror Iran.

"Hadirin sekalian, tahun lalu saya berdiri di podium ini dan saya memperlihatkan peta ini, ini menunjukan poros teror Iran. Akses ini mengancam kedamaian dari seluruh dunia," kata Netanyahu.

Netanyahu Puji-puji Trump

Di pidatonya, Netanyahu memuji pasukan Israel dan AS karena melumpuhkan kemampuan militer Iran selama perang 12 hari pada bulan Juni lalu. Netanyahu juga memuji-muji Presiden AS Donald Trump.

"Pilot-pilot pemberani kami menetralkan pertahanan rudal Iran dan menguasai langit Teheran. Pilot pesawat tempur Israel dan pilot B-2 Amerika mengebom situs-situs pengayaan nuklir Iran," ujar Netanyahu dalam sidang umum PBB, New York, Amerika Serikat (AS), seperti dilansir Aljazeera .

"Perang ini akan tercatat dalam sejarah militer," imbuhnya.

Netanyahu kemudian memuji Trump "atas tindakannya yang berani dan tegas, Presiden Trump dan saya berjanji untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, dan kami menepati janji itu," tutur dia.

Netanyahu juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menerapkan kembali sanksi ke Iran. Dia menyebut stok uranium Iran harus dimusnahkan.

"Kita harus tetap waspada. Kita harus tetap berpikiran jernih. Kita tidak boleh membiarkan Iran membangun kembali kapasitas nuklir militernya," tambahnya.

"Stok uranium yang diperkaya Iran, harus dimusnahkan," imbuhnya.

Halaman 2 dari 3
(whn/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads