Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB, Delegasi Ramai-ramai Walk Out

Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB, Delegasi Ramai-ramai Walk Out

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 26 Sep 2025 21:51 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu pidato di PBB. Delagasi ramai-ramai walk out.
PM Israel Benjamin Netanyahu pidato di PBB. Delagasi ramai-ramai walk out. (Foto: YouTube United Nations)
Jakarta -

Perdana Menteri Israel (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato dalam sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Saat Netanyahu naik podium, delegasi yang hadir di ruang sidang umum ramai-ramai meninggalkan lokasi atau walk out.

Sidang Umum PBB ke-80 hari ke-4 ini berlangsung di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS) dan disiarkan langsung di YouTube United Nations, Jumat (26/8/2025). Pimpinan sidang mulanya mempersilakan Netanyahu naik ke atas podium.

PM Israel Benjamin Netanyahu pidato di PBB. Delagasi ramai-ramai walk out.PM Israel Benjamin Netanyahu pidato di PBB. Delegasi ramai-ramai walk out. (Foto: YouTube United Nations)

Begitu Netanyahu naik ke podium, delegasi dari berbagai negara ramai-ramai keluar ruangan. Terdengar juga teriakan, namun ada juga yang memberikan tepukan tangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tolong tertib di ruangan, dan tolong duduk," kata pimpinan sidang sambil mengetuk palu.

ADVERTISEMENT

Keluarnya para delegasi itu membuat banyak bangku kosong di ruang sidang. Netanyahu tampak diam di atas podium sambil bersiap untuk pidato.

"Bapak Presiden, keluarga dari para sandera kami mendekam di bawah penjara Gaza," demikian kata Netanyahu memulai pidatonya.

Membuka pidatonya, Netanyahu tampak mengangkat peta, yang menurutnya menunjukkan poros teror Iran.

"Hadirin sekalian, tahun lalu saya berdiri di podium ini dan saya memperlihatkan peta ini, ini menunjukkan pores teror Iran. Akses ini mengancam kedamaian dari seluruh dunia," kata Netanyahu.

Simak juga Video: Netanyahu Kutuk Negara yang Akui Palestina!

(lir/whn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads