Trump Surati Sekjen PBB, Minta Selidiki 'Sabotase' Eskalator hingga Teleprompter

Trump Surati Sekjen PBB, Minta Selidiki 'Sabotase' Eskalator hingga Teleprompter

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Kamis, 25 Sep 2025 05:52 WIB
NEW YORK, NEW YORK - SEPTEMBER 23: U.S. President Donald Trump and first lady Melania Trump arrive for the 80th session of the UNs General Assembly (UNGA) on September 23, 2025 in New York City. World leaders convened for the 80th Session of UNGA, with this years theme for the annual global meeting being Better together: 80 years and more for peace, development and human rights.   Alexi J. Rosenfeld/Getty Images/AFP (Photo by Alexi J. Rosenfeld / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Foto: Momen eskalator mati mendadak saat Trump dan Melania tiba di PBB (Getty Images via AFP/ALEXI J. ROSENFELD)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta penyelidikan terkait eskalator, teleprompter dan sistem suara yang mengalami malfungsi saat ia hendak berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) beberapa waktu lalu. Trump menyebutnya sebagai sabotase rangkap tiga atau triple sabotage.

Dilansir AFP, Kamis (25/4/2025), Trump meyakini bahwa terjadinya kendala pada ketiga hal tersebut bukanlah kebetulan. Dia menuding ada upaya sabotase terhadapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukan kebetulan, ini sabotase rangkap tiga di PBB," kata Trump di Truth Social.

Trump mengatakan dirinya telah berkomunikasi langsung dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) AntΓ³nio Guterres mengenai permintaannya tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya mengirimkan salinan surat ini kepada Sekretaris Jenderal, dan saya menuntut penyelidikan segera," kata Trump.

Sebelumnya, Gedung Putih telah menyerukan penyelidikan terkait eskalator di Markas PBB dilaporkan berhenti ketika Trump dan Melania Trump tiba.

Dilansir CNN, Rabu (24/9) Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyuarakan keprihatinannya mengenai, apakah insiden tersebut disengaja atau tidak dalam sebuah postingan di media sosial.

"Jika seseorang di PBB dengan sengaja menghentikan eskalator saat Presiden dan Ibu Negara melangkah, mereka harus dipecat dan segera diselidiki," kata Leavitt di X.

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, Presiden Trump sendiri sempat mengomentari pada kerusakan tersebut. Trump juga sempat bercanda tentang penyambutannya yang kurang mulus.

"Inilah dua hal yang saya dapatkan dari PBB: eskalator yang buruk dan telepromter yang buruk," kata Trump.

(fca/fca)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads