Menlu Arab Saudi Ajak Semua Negara Akui Palestina

Menlu Arab Saudi Ajak Semua Negara Akui Palestina

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 23 Sep 2025 10:50 WIB
Saudi Arabias FM Prince Faisal bin Farhan speaks during a UN Summit on a two-state solution in New York, Sept. 22, 2025. (AFP)
Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan (AFP)
New York -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengajak semua negara untuk mengakui negara Palestina. Hal ini disampaikan setelah pengumuman resmi Prancis mengakui negara Palestina dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pengakuan oleh Prancis itu disampaikan dalam konferensi internasional tingkat tinggi tentang implementasi solusi dua negara, yang digelar menjelang dimulainya Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS). Konferensi internasional itu diketuai bersama oleh Saudi dan Prancis.

"Kami mengajak semua negara lainnya untuk mengambil langkah bersejarah serupa yang akan berdampak besar dalam mendukung upaya implementasi solusi dua negara," kata Pangeran Faisal dalam forum tersebut, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (23/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangeran Faisal mengatakan bahwa posisi bersejarah Prancis untuk mengakui negara Palestina, serta banyak negara lainnya, "mencerminkan keinginan masyarakat internasional untuk menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina".

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan bahwa Saudi ingin menindaklanjuti untuk memastikan implementasi hasil konferensi tersebut, termasuk mengakhiri perang Gaza.

Pangeran Faisal menegaskan kembali sikap Saudi yang menuntut solusi dua negara berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota untuk negara Palestina.

Macron Umumkan Prancis Akui Negara Palestina, Desak Perang Gaza Diakhiri

Presiden Emmanuel Macron, yang hadir dalam konferensi tersebut, menyampaikan pengakuan resmi Prancis untuk negara Palestina. Dia mendesak diakhirinya segera perang Gaza, dan menyatakan bahwa "waktunya untuk perdamaian telah tiba".

"Saya menyatakan bahwa hari ini, Prancis mengakui negara Palestina," kata Macron dalam pernyataannya dalam konferensi tersebut pada Senin (22/9) waktu setempat.

Macron menekankan bahwa pengakuan tersebut merupakan "satu-satunya solusi yang akan memungkinkan Israel hidup dalam damai".

Macron, seperti dilansir Anadolu Agency, juga mengatakan bahwa pengakuan oleh Prancis untuk negara Palestina "merupakan kekalahan bagi Hamas, sama seperti bagi semua pihak yang mengobarkan antisemitisme, memelihara obsesi anti-Zionis, dan yang menginginkan penghancuran negara Palestina".

"(Pengakuan) Ini membuka jalan bagi negosiasi yang bermanfaat, bermanfaat bagi Israel dan Palestina yang berupaya mewujudkan rencana perdamaian dan keamanan untuk semua," imbuhnya.

Macron juga mengumumkan bahwa Prancis akan membuka Kedutaan Besar untuk Negara Palestina setelah semua sandera di Gaza dibebaskan dan gencatan senjata terwujud.

Sebelum Prancis, beberapa negara Barat lainnya, seperti Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal, juga secara resmi mengakui negara Palestina.

Lihat Video 'Israel: Perang di Gaza Bisa Berakhir Besok, Jika...':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads