Profil Legislator Belanda yang Diprotes saat Pakai Baju Bendera Palestina

Profil Legislator Belanda yang Diprotes saat Pakai Baju Bendera Palestina

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 21 Sep 2025 18:23 WIB
Anggota DPR Belanda, Ester Ouwehand, memakai blus dengan warna bendera Palestina
Anggota DPR Belanda, Ester Ouwehand, memakai blus dengan warna bendera Palestina (Foto: Tangkapan layar dari Instagram @estherouwehandpvdd)
Jakarta -

Anggota DPR Belanda, Ester Ouwehand, diprotes hingga diminta berganti pakaian karena memakai blus dengan warna bendera Palestina dalam sidang parlemen Belanda. Momentum tersebut viral di media sosial karena saat Ouwehand diminta mengganti pakaian, tetapi dia melakukannya dengan cara yang cerdik.

Dirangkum detikcom dari situs DPR Belanda, Minggu (21/9/2025), wanita yang lahir di Katwijk pada 10 Juni 1976 itu tinggal di 's-Gravenhage atau Den Haag. Ia telah menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat selama total 6.423 hari.

Ia pernah mengemban pendidikan jurusan Kebijakan, Komunikasi dan Organisasi di Universitas Amsterdam, namun ia belum menyelesaikan studinya tersebut. Ia juga mengemban pendidikan pra-universitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada masa mudanya, Ouwehand pernah bekerja sebagai Manajer pemasaran junior untuk majalah remaja, Sanoma Uitgevers. Kini, ia merupakan anggota parlemen dari Partai untuk Hewan (Partij voor de Dieren).

ADVERTISEMENT
Anggota DPR Belanda, Ester OuwehandAnggota DPR Belanda, Ester Ouwehand (Foto: Tangkapan layar dari Ig @estherouwehandpvdd)

Diketahu, viral peristiwa Ouwehand 'diusir' terjadi dalam sidang parlemen Belanda mengenai anggaran nasional. Saat berpidato, Ouwehand yang memakai baju bermotif bendera Palestina membuat anggota parlemen lain hingga pimpinan DPR merasa keberatan.

"Saya merasa keberatan Anda sekarang berdiri di sini dengan bendera ini," kata Ketua DPR Belanda Martin Bosma, dilansir Al Jazeera, Sabtu (20/9/2025).

Ouwehand sempat berdebat dengan Bosma ketika diminta untuk mengganti pakaiannya yang bermotif bendera Palestina.

"Saya membaca aturan tata tertib dan saya tidak melihat di mana pun yang mengatakan Anda tidak boleh berpidato hari ini dengan mengenakan blus berwarna merah, hijau, putih, dan hitam," ucapnya.

Anggota parlemen Belanda lainnya mengatakan bahwa parlemen harus tetap netral dan pernyataan politik apa pun akan merusak netralitas tersebut.

Di dalam sidang, Ouwehand menegaskan tentang kontribusi dan solidaritasnya untuk Palestina. Menurutnya, penting untuk menjadikan warga Gaza, kelompok rentan yang tidak bisa membela diri mereka sendirian, sebagai pusat saat ini.

"Kita berdiri di sini dalam solidaritas dengan Palestina. Tetapi yang terpenting adalah bahwa segala sesuatu yang tidak berdaya, dan bahwa kita hanya dapat bergerak maju jika kita berani menempatkan mereka yang paling rentan di pusat," ujar Ouwehand.

"Saya akan sangat menghargai jika saya dapat memberikan kontribusi tanpa harus berganti pakaian," tambahnya.

"Sekali lagi, saya ingin meminta Anda untuk berganti pakaian lain lalu kembali lagi," pinta Bosma.

Kemudian Ouwehand meninggalkan ruang parlemen. Dia berganti baju pakai kemeja merah muda dengan bintik-bintik hitam serta celana hijau. Ouwehand tetap menegaskan posisi serta dukungannya kepada Palestina.

Pakaian baru yang dikenakan Ouwehand itu merupakan representasi dari semangka, yang menjadi simbol solidaritas terhadap warga Palestina. Semangka menjadi simbol setelah pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina selama Perang Enam Hari dengan Mesir, Suriah, dan Yordania pada 1967.

Simak juga Video: Ancaman Boikot Kontes Lagu Eurovision Jika Israel Ikut

Halaman 2 dari 2
(yld/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads