5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 20 Sep 2025 18:54 WIB
Presiden Interim Suriah Janjikan Pemerintahan yang Inklusif
Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa (Foto: DW (News))
Jakarta -

Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa mengatakan bahwa negosiasi dengan Israel hampir mencapai kesepakatan yang dapat segera ditandatangani, serupa dengan kesepakatan tahun 1974. Namun, ia menekankan bahwa kesepakatan yang dimediasi oleh Amerika Serikat ini "sama sekali tidak menyiratkan normalisasi hubungan dengan Tel Aviv."

Dilansir Al Arabiya, Sabtu (20/9/2025), dalam pernyataannya kepada harian Turki Milliyet, yang disiarkan oleh Televisi Suriah pada hari Jumat (19/9) waktu setempat, al-Sharaa mengatakan bahwa Suriah tahu cara berperang tetapi tidak lagi menginginkan perang.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (20/9/2025):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

- Ikuti Prancis Cs, Portugal Akan Akui Negara Palestina

Portugal memutuskan untuk bergabung dengan Australia, Kanada, Prancis, Inggris dan negara-negara lainnya dalam mengumumkan rencana untuk mengakui negara Palestina.

ADVERTISEMENT

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Portugal menyatakan bahwa pengakuan tersebut akan berlangsung pada hari Minggu besok, sehari sebelum konferensi tingkat tinggi tentang kenegaraan Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA).

"Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi bahwa Portugal akan mengakui Negara Palestina," tulis kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan di situs webnya, dilansir Al Jazeera, Sabtu (20/9/2025).

- Israel Operasi Besar-besaran di Kota Gaza, 450.000 Warga Ngungsi

Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan bahwa sekitar 450.000 warga Palestina telah meninggalkan Kota Gaza sejak Israel memulai serangannya untuk merebut pusat kota terbesar di wilayah Gaza tersebut.

"Jumlah warga yang mengungsi dari Gaza ke selatan telah mencapai 450.000 orang sejak dimulainya operasi militer di Kota Gaza pada bulan Agustus," kata Mohamed al-Mughayir, seorang pejabat Badan Pertahanan Sipil Gaza, yang beroperasi di bawah otoritas Hamas, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (20/9/2025).

Sementara itu, militer Israel, yang telah meminta penduduk Kota Gaza untuk mengungsi seiring dengan gencarnya serangan darat, mengatakan kepada AFP, bahwa mereka memperkirakan "sekitar 480.000" orang telah meninggalkan kota tersebut.

- Serangan Besar-besaran, Rusia Tembakkan 580 Drone-40 Rudal ke Ukraina

Rusia menembakkan 580 drone dan 40 rudal ke Ukraina dalam "serangan besar-besaran", salah satu yang terbesar dalam beberapa minggu terakhir. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan Rusia itu menewaskan tiga orang dan melukai puluhan orang lainnya.

Meskipun ada upaya yang dipimpin Amerika Serikat untuk memediasi perdamaian, Rusia terus menggempur Ukraina dengan drone dan rudal, dan Kyiv menyalahkan Moskow karena sengaja menghambat upaya perdamaian.

"Sepanjang malam, Ukraina diserang besar-besaran oleh Rusia. Musuh meluncurkan 40 rudal - jelajah dan balistik - dan sekitar 580 drone berbagai jenis," kata Zelensky di media sosial, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (20/9/2025).

- Trump Pecat Jaksa Federal yang Ogah Tuntut 2 Musuh Politiknya

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan telah "memecat" seorang jaksa federal yang dilaporkan menghadapi tekanan terkait investigasi terhadap dua musuh politik pemimpin Partai Republik tersebut.

Sebelumnya, Erik Siebert, jaksa penuntut AS untuk Distrik Timur Virginia, memberi tahu staf tentang pengunduran dirinya melalui email pada hari Jumat (19/9) waktu setempat, demikian dilaporkan New York Times dan media AS lainnya.

Menurut New York Times, Siebert berada di bawah tekanan untuk menuntut dua musuh politik Trump, mantan direktur FBI James Comey -- yang dipecat Trump pada tahun 2017 -- dan Jaksa Agung New York, Letitia James.

- Tak Mau Perang Lagi, Suriah Akan Teken Kesepakatan dengan Israel

Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa mengatakan bahwa negosiasi dengan Israel hampir mencapai kesepakatan yang dapat segera ditandatangani, serupa dengan kesepakatan tahun 1974. Namun, ia menekankan bahwa kesepakatan yang dimediasi oleh Amerika Serikat ini "sama sekali tidak menyiratkan normalisasi hubungan dengan Tel Aviv."

Dilansir Al Arabiya, Sabtu (20/9/2025), dalam pernyataannya kepada harian Turki Milliyet, yang disiarkan oleh Televisi Suriah pada hari Jumat (19/9) waktu setempat, al-Sharaa mengatakan bahwa Suriah tahu cara berperang tetapi tidak lagi menginginkan perang.

Pemimpin Suriah itu menambahkan bahwa kerusuhan baru-baru ini di Sweida merupakan "jebakan yang sengaja dimainkan" di saat perundingan dengan Israel hampir selesai.

Lihat juga Video Terpopuler Sepekan: Sri Mulyani Diganti Purbaya hingga Banjir Bandang Bali

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads