Macron: Mengakui Negara Palestina Cara Terbaik Isolasi Hamas

Macron: Mengakui Negara Palestina Cara Terbaik Isolasi Hamas

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 19 Sep 2025 10:28 WIB
French President Emmanuel Macron reacts during a press conference about the priorities of his Renaissance party and its allies ahead of the early legislative elections in Paris, France, June 12, 2024. REUTERS/Stephane Mahe/ File Photo Purchase Licensing Rights, opens new tab
Presiden Prancis Emmanuel Macron (dok. REUTERS/Stephane Mahe/ File Photo Purchase Licensing Rights)
Paris -

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa pengakuan untuk negara Palestina akan menjadi cara terbaik untuk mengisolasi kelompok Hamas. Dia juga menegaskan kembali kecamannya terhadap serangan Israel yang menghancurkan di Jalur Gaza.

Penegasan tersebut, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (19/9/2025), disampaikan oleh Macron dalam wawancara terbaru dalam bahasa Inggris dengan televisi Israel, Channel 12.

"Mengakui negara Palestina sama saja dengan memutuskan untuk mengatakan: 'Perspektif sah rakyat Palestina dan penderitaan mereka saat ini tidak ada hubungannya dengan Hamas'," kata Macron dalam wawancara pada Kamis (18/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengakuan negara Palestina merupakan cara terbaik untuk mengisolasi Hamas," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Prancis menjadi salah satu negara Eropa yang berjanji untuk secara resmi mengakui negara Palestina dalam forum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menggelar sidang bulan ini.

Rencana pengakuan itu bertujuan untuk menyingkirkan Hamas dan memungkinkan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun -- proposal yang ditolak oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Dengan para pemukim Israel yang mendesak pendudukan wilayah Palestina di Tepi Barat, Macron mengatakan bahwa sekaranglah "menit terakhir sebelum mengusulkan dua negara akan menjadi sama sekali mustahil".

Tank-tank dan jet tempur Israel menggempur Kota Gaza, kota terbesar di Jalur Gaza, pada Kamis (18/9) dalam serangan darat besar-besaran yang diklaim bertujuan menghancurkan militan-militan Hamas yang ada di area tersebut.

Ini menjadi fase terbaru dari rentetan serangan yang dilancarkan Tel Aviv terhadap daerah kantong Palestina tersebut selama hampir dua tahun terakhir.

Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, yang dianggap kredibel oleh PBB, sedikitnya 65.141 orang, yang sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan-serangan Israel.

"Operasi semacam ini di Gaza benar-benar kontraproduktif dan gagal," sebut Macron dalam pernyataannya.

"Anda benar-benar menghancurkan citra dan kredibilitas Israel, tidak hanya di kawasan ini, tetapi juga dalam opini publik di mana pun," ujarnya.

Simak juga Video 'Trump Tak Setuju dengan PM Inggris untuk Akui Negara Palestina':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads