Jaksa Korea Selatan (Korsel) mengajukan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Gereja Unifikasi, Han Hak Ja, atas tuduhan penyuapan terkait kasus yang menjerat mantan Ibu Negara Kim Keon Hee. Han juga diduga menghasut penghilangan barang bukti dalam kasus tersebut.
Langkah ini, seperti dilansir AFP, Kamis (18/9/2025), diumumkan jaksa Korsel sehari setelah melakukan pemeriksaan terhadap Han yang kini berusia 82 tahun. Han diperiksa atas dugaan perannya dalam penyuapan terhadap Kim dan seorang anggota parlemen terkemuka Korsel.
"Kami telah mengajukan surat perintah penangkapan untuk Han pada hari ini," kata jaksa Korsel yang menyelidiki kasus ini, Park Sang Jin, dalam pernyataan terbarunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dakwaan terhadapnya meliputi pelanggaran undang-undang pendanaan politik, undang-undang antikorupsi, penghasutan untuk menghilangkan barang bukti, dan penggelapan," sebutnya, merujuk pada dakwaan yang dijeratkan terhadap Han.
"Kami menilai risiko Han merusak barang bukti sangat tinggi, sehingga kami mengajukan surat perintah tersebut," imbuh jaksa Park.
Pengadilan diperkirakan akan meninjau keabsahan pengajuan surat perintah penangkapan tersebut dalam sidang awal pekan depan.
Han juga menghadapi tuduhan memberikan suap sebesar 100 juta Won (Rp 1,1 miliar) kepada seorang anggota parlemen terkemuka Korsel. Terkait kasus ini, pengadilan Seoul baru saja menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap sang anggota parlemen yang diidentifikasi sebagai Kweon Seong Dong.
Usai menjalani pemeriksaan selama 9 jam pada Rabu (17/9), Han yang dibawa keluar dari kantor kejaksaan dengan kursi roda membantah telah melakukan pelanggaran hukum. "Mengapa saya melakukan itu?" tanyanya ketika ditanya wartawan soal tuduhan yang menjerat dirinya.
Gereja Unifikasi yang didirikan tahun 1954 silam oleh suami Han, mendiang Moon Sun Myung, telah sejak lama menuai kontroversi dan kritikan. Ajaran Gereja Unifikasi tersebut berpusat pada peran Moon sebagai Kedatangan Kedua, juga pada pernikahan massal dan budaya yang menyerupai kultus. Para pengikutnya diejek dengan sebutan "Moonies".
Namun jangkauan gereja itu jauh melampaui agama, mencakup berbagai bisnis mulai dari media dan pariwisata hingga distribusi makanan. Han mengambil alih kepemimpinan Gereja Unifikasi setelah suaminya meninggal pada tahun 2012 lalu.
Dalam kasus mantan Ibu Negara Korsel, Han diduga memerintahkan pengiriman hadiah-hadiah mewah, termasuk tas tangan desainer dan kalung berlian, kepada Kim pada tahun 2022 untuk mendapatkan dukungan suaminya, mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang pada saat itu masih aktif menjabat.
Kim sendiri telah ditangkap dan didakwa atas tuduhan penyuapan dan manipulasi pasar saham. Sedangkan Yoon, yang juga ditahan, sedang diadili atas kebijakannya menetapkan darurat militer pada Desember tahun lalu.
Yoon dimakzulkan dan dicopot dari jabatannya pada April lalu terkait darurat militer yang sempat menjerumuskan Korsel ke dalam kekacauan tersebut.
Simak juga Video 'Sisa jasad 30 relawan China dalam Perang Korea dipulangkan dari Korsel':