Perdana, Pimpinan Hamas Angkat Bicara Momen Serangan Israel di Doha

Perdana, Pimpinan Hamas Angkat Bicara Momen Serangan Israel di Doha

Zunita Putri - detikNews
Kamis, 18 Sep 2025 07:48 WIB
Ghazi Hamad, member of Hamas Political Office, delivers remarks on the ongoing conflict between Israel and Hamas, during a press conference in Beirut, Lebanon, October 28, 2023. REUTERS/Amr Alfiky
Foto Ghazi Hamad: (REUTERS/AMR ALFIKY)
Jakarta -

Pejabat senior Hamas, Ghazi Hamad, bicara untuk pertama kalinya setelah serangan Israel beberapa hari lalu di Doha, Qatar. Dia menjelaskan rinci momen serangan Israel dan cara menyelamatkan diri dari serangan itu.

"Kami sedang rapat, bersama delegasi negosiasi dan beberapa penasihat. Kurang dari satu jam setelah kami mulai meninjau proposal Amerika yang kami terima dari mediator Qatar, kami mendengar ledakan keras," ujar Ghazi Hamad kepada Al Jazeera sebagaimana dilansir, Kamis (18/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan setelah mendengar ledakan itu, mereka yang sedang rapat langsung meninggalkan lokasi. Setelah mendengar ledakan, dia mengaku tahu bahwa itu serangan Israel.

"Kami segera meninggalkan lokasi kejadian, karena kami tahu sejak awal bahwa ledakan itu adalah tembakan Israel. Kami pernah tinggal di Gaza dan mengalami tembakan Israel sebelumnya," tambah Hamad.

ADVERTISEMENT

Serangan itu menewaskan lima anggota Hamas dan seorang pejabat keamanan Qatar. Dia mengatakan lokasi mereka diserang belasan roket.

"Penembakan itu begitu intens, situasinya mengerikan, dan roket-roket terus berjatuhan tanpa henti. Ada sekitar 12 roket dalam waktu kurang dari satu menit, tetapi atas ketetapan Tuhan ... kami selamat dari agresi ini," katanya.

AS Dinilai Tak Layak Jadi Perantara

Hamas mengatakan kepada Al Jazeera bahwa rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengubah Timur Tengah membutuhkan respons Arab.

Dia juga mengatakan Hamas memiliki pengalaman "pahit" selama negosiasi gencatan senjata. Hamas menilai AS tidak memiliki kredibilitas sebagai perantara yang jujur.

"Dia (Trump) tidak membuat kami takut," kata Hamad, mengomentari ancaman Trump terkait perlakuan terhadap tawanan Israel yang ditahan di Gaza.

Hamad menegaskan para sandera diperlakukan "sesuai nilai-nilai kami" dan hanya berada dalam bahaya akibat tindakan Israel.

(zap/yld)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads