Rusia Luncurkan Rudal Jelajah dalam Latihan Perang Bareng Belarusia

Rusia Luncurkan Rudal Jelajah dalam Latihan Perang Bareng Belarusia

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 16 Sep 2025 16:22 WIB
A Russian Tu-160 supersonic bomber. (File photo: Reuters)
Pesawat pengebom supersonik Tu-160 milik Rusia (dok. Reuters)
Moskow -

Sejumlah pesawat pengebom strategis Tu-160 milik Rusia melakukan misi latihan tempur di atas perairan Laut Barents selama latihan perang bersama Belarusia. Pesawat pengebom Rusia itu melakukan uji coba peluncuran rudal jelajah terhadap target-target tiruan musuh.

Rusia dan Belarusia baru saja mengakhiri latihan militer gabungan selama lima hari, yang menggunakan nama sandi Zapad, dalam unjuk kekuatan yang mereka sebut diancang untuk menguji kesiapan tempur.

Latihan militer gabungan itu, seperti dilansir Reuters, Selasa (16/9/2025), berlangsung selama beberapa hari setelah pasukan militer Polandia dan aliansi NATO menembak jatuh sejumlah drone Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia. Insiden itu memicu keresahan beberapa negara tetangga Polandia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warsawa sendiri menutup sementara perbatasannya dengan Belarusia sebagai tindakan pencegahan saat negara itu melakukan latihan gabungan dengan Rusia.

ADVERTISEMENT

Kementerian Pertahanan Rusia, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa sejumlah pesawat pengebom berkemampuan nuklir mengudara di atas perairan netral di Laut Barents, yang terletak di sebelah utara Skandinavia, selama empat jam dengan dikawal oleh beberapa jet tempur MiG-31.

"Selama misi latihan tempur, para awak berlatih peluncuran taktis rudal jelajah yang diluncurkan dari udara ke target-target kritis yang merupakan tiruan musuh," sebut Kementerian Pertahanan Rusia.

Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin dijadwalkan mengamati bagian lainnya dari latihan perang Zapad di area latihan yang ada di wilayah Rusia pada Selasa (16/9) waktu setempat.

Namun, tidak disebutkan lebih jelas soal elemen latihan tersebut, namun Kementerian Pertahanan Belarusia mengatakan bahwa latihan tersebut akan berlangsung dalam "kondisi yang sedekat mungkin dengan pertempuran".

Belarusia merupakan sekutu dekat Rusia dan mendukung perang yang dikobarkan Moskow di Ukraina, meskipun tanpa mengerahkan pasukannya sendiri untuk bertempur. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah mengizinkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menempatkan rudal nuklir taktis di Belarusia.

Sementara itu, perwakilan militer Amerika Serikat (AS) melakukan kunjungan langka untuk mengamati langsung sebagian latihan perang Zapad yang digelar di wilayah Belarusia pada Senin (15/9).

Kunjungan ini menjadi tanda menghangatnya hubungan kedua negara setelah Presiden Donald Trump mulai menjalin hubungan lebih erat dengan Lukashenko, yang sejak lama diperlakukan sebagai paria oleh Barat. Washington melonggarkan beberapa sanksi terhadap Minsk pekan lalu, dengan imbalan pembebasan 52 tahanan, termasuk lawan politik Lukashenko.

Tonton juga Video: Panas! Rusia-Ukraina Saling Melancarkan Serangan Besar

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads