Sejumlah tanah longsor menerjang wilayah negara bagian Sabah di Malaysia setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama sepekan terakhir. Sedikitnya 12 orang tewas akibat tanah longsor tersebut.
Otoritas penyelamat setempat, seperti dilansir AFP, Selasa (16/9/2025), mengatakan bahwa lebih dari 2.000 orang yang tinggal di area-area dataran rendah, termasuk di sekitar Kota Kinabalu, ibu kota Sabah, telah dievakuasi akibat banjir yang terjadi baru-baru ini.
Insiden terburuk terjadi pada Senin (15/9) waktu setempat, ketika puing-puing longsor menerjang sebuah permukiman tidak resmi di pinggiran Kinabalu. Laporan media lokal New Straits Times menyebut terjangan longsor di area itu menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk empat anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga orang lainnya tewas akibat tanah longsor lainnya yang menerjang wilayah Gana, yang berjarak sekitar 100 kilometer sebelah timur Kota Kinabalu, juga pada Senin (15/9).
Satu orang lainnya, seorang kakek berusia 97 tahun, tewas setelah tertimbun lumpur di wilayah Penampang pekan lalu.
Hujan deras telah mengguyur wilayah Sabah selama 10 hari terakhir, membanjiri area-area dataran rendah, memicu sejumlah tanah longsor dan menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah serta infrastruktur di negara bagian termiskin di wilayah Malaysia tersebut.
Area dataran rendah di Sabah sangat rentan terjadi banjir yang terjadi rutin, terutama selama musim hujan pada bulan November hingga Maret.
Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, pada Senin (15/9) malam, memobilisasi badan-badan tanggap darurat untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan di wilayah tersebut.
Imbas banjir dan longsor itu, pemerintah Sabah membatalkan perayaan Hari Malaysia yang dijadwalkan pada Selasa (16/9) untuk menangani bencana tersebut.
Meskipun hujan telah mereda dan banjir mulai surut, warga setempat mengakui mereka khawatir hujan lebat selanjutnya dapat memperburuk situasi.
"Yang bisa kami lakukan hanyalah berusaha tetap tenang saat kami menghadapi banjir dan lumpur di rumah," ucap salah satu warga setempat, Oliver Golingai (44), saat berbicara kepada media lokal The Star.
Simak juga Video 'Prakiraan Cuaca 14 September: Waspada Hujan Sangat Lebat di Daerah Ini':