Presiden Iran Desak Negara Muslim Putus Hubungan dengan Israel!

Presiden Iran Desak Negara Muslim Putus Hubungan dengan Israel!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 15 Sep 2025 15:29 WIB
Iranian President Masoud Pezeshkian makes a statement during a meeting with the media following talks with Armenian Prime Minister Nikol Pashinyan in Yerevan, Armenia, August 19, 2025. Hayk Baghdasaryan/Photolure via REUTERS/ File Photo Purchase Licensing Rights
Presiden Iran Masoud Pezeshkian (Foto: Hayk Baghdasaryan/Photolure via REUTERS/ File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada hari Senin (15/9) mendesak negara-negara Muslim untuk memutus hubungan dengan Israel. Hal ini disampaikannya sebelum bertolak ke Doha, ibu kota Qatar untuk menghadiri KTT negara-negara Teluk menyusul serangan Israel ke Qatar pekan lalu.

"Ada kemungkinan negara-negara Islam memutuskan hubungan mereka dengan rezim palsu ini dan mempertahankan persatuan dan kohesi sebisa mungkin," kata Pezeshkian, dilansir kantor berita AFP, Senin (15/9/2025). Pemimpin Iran itu menambahkan bahwa ia berharap KTT tersebut akan "mencapai kesimpulan" mengenai langkah-langkah terhadap Israel.

Pertemuan darurat tersebut digelar pada hari Senin (15/9) sebagai tanggapan atas serangan Israel minggu lalu yang menargetkan para pemimpin Hamas di Qatar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan mematikan tersebut telah memicu gelombang kritik, termasuk kecaman dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

ADVERTISEMENT

Pertemuan darurat hari Senin ini akan menjadi unjuk rasa persatuan di antara negara-negara Teluk dan berupaya untuk memberikan lebih banyak tekanan kepada Israel, yang sudah menghadapi seruan yang semakin meningkat untuk mengakhiri perang dan krisis kemanusiaan di Gaza.

Negara-negara yang hadir diperkirakan akan membahas rancangan resolusi yang dihasilkan dari pertemuan tingkat menteri persiapan pada hari Minggu lalu menjelang KTT ini.

Rancangan tersebut menyatakan bahwa serangan Israel di Doha minggu lalu dan tindakan-tindakannya lainnya mengancam upaya normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab.

"Serangan Israel terhadap Qatar dan berlanjutnya tindakan permusuhan Israel termasuk genosida, pembersihan etnis, kelaparan, pengepungan, dan aktivitas kolonisasi serta kebijakan ekspansi mengancam prospek perdamaian dan koeksistensi di kawasan tersebut serta mengancam segala sesuatu yang telah dicapai dalam upaya normalisasi hubungan dengan Israel, termasuk perjanjian yang ada saat ini dan yang akan datang," demikian bunyi rancangan resolusi tersebut.

Berbicara dalam pertemuan tingkat menteri pada hari Minggu lalu, Perdana Menteri Qatar mendesak masyarakat internasional untuk menolak "standar ganda" dan meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakannya.

"Waktunya telah tiba bagi masyarakat internasional untuk berhenti menggunakan standar ganda dan menghukum Israel atas semua kejahatan yang telah dilakukannya," ujar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dalam pertemuan tersebut. Dia menambahkan bahwa "perang pemusnahan" oleh Israel di Gaza tidak akan berhasil.

"Yang mendorong Israel untuk melanjutkan... adalah kebisuan, ketidakmampuan masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawabannya."

Di antara para pemimpin yang diperkirakan hadir pada pertemuan puncak hari Senin adalah Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Simak juga Video PM Qatar soal Serangan Israel: Kami Akan Hadapi Setiap Ancaman


Halaman 3 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads