Pasukan Israel terus meningkatkan serangan di Kota Gaza, Palestina. Serangan besar-besaran Israel itu meratakan bangunan, termasuk sekolah-sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan yang dikelola oleh PBB serta menewaskan sedikitnya 49 orang.
Dilansir Al-Jazeera, Minggu (14/9/2025), serangan di Kota Gaza itu menyebabkan jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza selama Sabtu (13/9) menjadi 62 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lebih dari 6.000 warga Palestina harus mengungsi dari Kota Gaza akibat pemboman yang tak henti-hentinya. Pasukan Israel telah melancarkan serangan beruntun di Kota Gaza dan menyebarkan selebaran yang memperingatkan warga Palestina yang telah kelaparan dan ketakutan untuk melarikan diri.
"Warga Kota Gaza kini hidup dalam kondisi yang sangat sulit di bawah pengepungan dan pemboman yang terus-menerus," kata Jubir Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal.
Jet tempur Israel telah menjatuhkan bom setiap 10 hingga 15 menit di bangunan tempat tinggal dan fasilitas umum. Israel tak memberi manusia cukup waktu untuk mengungsi ke tempat aman.
Meskipun militer menggempur kota, banyak penduduk tetap tinggal atau bahkan kembali setelah mencoba melakukan perjalanan ke selatan menuju kamp al-Mawasi yang padat dan kekurangan sumber daya. Selain serangan Israel, warga di Gaza juga harus bertahan di tengah kelaparan.
Serangan Israel ke Gaza ini diklaim untuk membalas Hamas yang melakukan serangan menewaskan 1.200 orang pada Oktober 2023. Israel menyebut Hamas masih menahan sejumlah sandera di Gaza usai serangan Oktober 2023 itu terjadi.
Pengeboman dan serangan militer besar-besaran oleh Israel telah menghancurkan Gaza. Korban tewas akibat serangan Israel di Gaza telah melampaui 64.000 orang, melukai ratusan ribu orang serta menyebabkan lebih dari 1 juta warga harus mengungsi.
Tonton juga video "Israel Bombardir Kamp Pengungsian di Gaza, 23 Orang Tewas" di sini: