Forum Sandera Israel Sebut Netanyahu Penghambat Perang Gaza Berakhir

Forum Sandera Israel Sebut Netanyahu Penghambat Perang Gaza Berakhir

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Minggu, 14 Sep 2025 04:16 WIB
Kantor PM Israel Benjamin Netanyahu menyetujui gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera
PM Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: BBC World)
Jakarta -

Kelompok utama Israel yang mengampanyekan pembebasan sandera yang ditawan di Gaza menganggap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menjadi hambatan utama untuk membebaskan para sandera. Mereka menyebut Netanyahu terus membuat alibi untuk memperpanjang perang dengan membuat tuduhan-tuduhan terhadap Hamas.

Dilansir kantor berita AFP, Minggu (14/9/2025), pernyataan itu disampaikan forum sandera Israel tak lama setelah Netanyahu menuduh para pemimpin Hamas memperpanjang perang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Operasi yang ditargetkan di Qatar membuktikan tanpa keraguan bahwa ada satu hambatan untuk memulangkan... para sandera dan mengakhiri perang: Perdana Menteri Netanyahu," kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan, merujuk pada serangan Israel baru-baru ini terhadap pertemuan anggota Hamas di negara Teluk tersebut.

Kelompok tersebut mengatakan Netanyahu seolah terus-menerus menyabotase rencana penyelesaian perang.

ADVERTISEMENT

"Setiap kali kesepakatan mendekat, Netanyahu menyabotasenya," tambah mereka.

Sebelumnya, Netanyahu mengatakan bahwa upaya menyingkirkan para pemimpin Hamas di Qatar akan mengakhiri perang. Ia menuduh kelompok tersebut menggagalkan upaya-upaya sebelumnya untuk mengamankan gencatan senjata.

"Para pemimpin teroris Hamas yang tinggal di Qatar tidak peduli dengan rakyat di Gaza. Mereka memblokir semua upaya gencatan senjata untuk memperpanjang perang tanpa henti," katanya di X.

"Menyingkirkan mereka akan menyingkirkan hambatan utama untuk membebaskan semua sandera kita dan mengakhiri perang," imbuhnya.

Namun, forum tersebut menganggap tuduhan tersebut sebagai 'alasan' terbaru Netanyahu untuk gagal memulangkan para tawanan.

"Waktunya telah tiba untuk mengakhiri alasan-alasan yang dirancang untuk mengulur waktu agar ia dapat mempertahankan kekuasaan," kata forum tersebut.

"Penghambatan ini... mengancam nyawa para sandera tambahan yang hampir tidak bertahan hidup setelah hampir dua tahun ditawan, serta pemulihan mereka yang telah meninggal," lanjutnya.

Diketahui militan Palestina yang dipimpin oleh Hamas menculik 251 orang dalam serangan mereka pada 7 Oktober 2023 di Israel. Empat puluh tujuh tawanan masih ditahan di Gaza, termasuk 25 orang yang menurut militer telah tewas.

(fca/fca)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads