Heboh Temuan 9 Kepala Babi di Masjid-masjid Paris, Ditulisi Nama Macron

Heboh Temuan 9 Kepala Babi di Masjid-masjid Paris, Ditulisi Nama Macron

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 10 Sep 2025 11:45 WIB
French police secure the access to the Bir-Hakeim bridge after a security incident in Paris, France, on December 3, 2023. (File photo: Reuters)
Kepolisian Prancis sedang menyelidiki temuan kepala babi di luar beberapa masjid di Ibu Kota Paris tersebut (dok. Reuters)
Paris -

Temuan potongan kepala babi terus berlanjut, dengan sedikitnya sembilan kepala babi ditemukan di luar beberapa masjid di wilayah Paris, ibu kota Prancis, yang semakin memicu kekhawatiran atas meningkatnya kebencian anti-Islam di negara itu.

Beberapa kepala babi yang ditemukan itu bertuliskan nama belakang Presiden Emmanuel Macron.

Penyelidikan tengah dilakukan oleh otoritas penegak hukum Prancis terhadap temuan tersebut, dengan Kepala Kepolisian Paris Laurent Nunez, seperti dilansir AFP, Rabu (10/9/2025), menyebut aksi semacam itu "tercela".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepala-kepala babi telah ditinggalkan di depan beberapa masjid... Empat di Paris dan lima di pinggiran kota," kata Nunez dalam konferensi pers pada Selasa (9/9) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan bahwa pihak kepolisian tidak "menutup kemungkinan untuk menemukan lebih banyak lagi" temuan serupa.

Kepolisian Paris telah membuka penyelidikan terhadap temuan-temuan kepala babi di luar masjid setempat itu. Untuk saat ini, sebut Nunez, penyelidikan fokus pada dugaan penghasutan kebencian yang diperburuk oleh diskriminasi rasial atau agama.

Kantor kejaksaan Paris mengatakan kepada AFP bahwa beberapa kepala babi yang ditemukan di luar masjid itu ditulisi nama belakang Macron dengan tinta biru.

Nunez mengatakan mungkin ada kesamaan dengan insiden-insiden masa lalu yang terkait dengan "campur tangan asing". Namun dia juga menyerukan "kehati-hatian yang ekstrem" dalam penyelidikan kasus ini.

Temuan kepala babi di luar masjid itu menuai kecaman dari para pemimpin politik dan masyarakat di Prancis. Macron, menurut kantor kepresidenan Prancis, telah bertemu dengan perwakilan komunitas Muslim di Paris setelah insiden tersebut untuk menyatakan "dukungannya".

Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, mengecam aksi semacam itu sebagai "aksi rasis, dan mengatakan otoritas ibu kota telah mengambil tindakan hukum. Sedangkan Menteri Dalam Negeri, Bruno Retailleau, menyebut aksi tersebut "keterlaluan" dan "sama sekali tidak dapat diterima".

Imam Masjid Agung Paris, Chems-Eddine Hafiz, mengecam apa yang disebutnya sebagai "aksi Islamofobia" itu sebagai "tahap baru dan menyedihkan dalam kebangkitan kebencian anti-Muslim".

Tonton juga video "Inggris dan Prancis Kompak Mengecam Serangan Israel ke Qatar" di sini:

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads