Presiden Nepal Serukan Perdamaian Usai Demo Berdarah Tewaskan 19 Orang

Presiden Nepal Serukan Perdamaian Usai Demo Berdarah Tewaskan 19 Orang

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 09 Sep 2025 20:58 WIB
Ribuan warga turun ke jalan di Kathmandu, Nepal, Selasa (9/9/2025), untuk memprotes pembunuhan 19 orang yang terjadi sehari sebelumnya. Aksi massa ini dipicu oleh kekecewaan mendalam terhadap pemerintah, usai gelombang protes antikorupsi yang sempat meletus menyusul larangan media sosial yang kemudian dicabut. REUTERS/Navesh Chitrakar
Demo di Nepal (Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar)
Kathmandu -

Presiden Nepal Ramchandra Paudel menyerukan persatuan nasional usai gejolak demo hingga merenggut nyawa 19 orang karena menentang larangan terhadap media sosial. Demo itu juga membuat Perdana Menteri (PM) Nepal K.P. Sharma Oli mengundurkan diri.

"Saya mendesak semua orang, termasuk warga yang berunjuk rasa, untuk bekerja sama demi penyelesaian damai atas situasi sulit negara ini," kata Presiden Ramchandra Paudel dalam sebuah pernyataan usai para pengunjuk rasa membakar parlemen dan kantornya, dilansir AFP, Selasa (9/9/2025).

"Saya mengimbau semua pihak untuk menahan diri, tidak membiarkan kerusakan lebih lanjut pada negara, dan untuk berunding," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Oli mengundurkan diri pada hari Selasa (9/9) di tengah hari kedua protes jalanan yang bergejolak di ibu kota Nepal, Kathmandu. Pengunduran diri dilakukan setelah para pengunjuk rasa membakar kantor-kantor pemerintah dan rumah-rumah para pemimpin Nepal, termasuk rumah PM Oli.

ADVERTISEMENT

Pengunduran dirinya -- dan beberapa anggota parlemen lainnya -- terjadi sehari setelah aparat kepolisian melepaskan tembakan ke arah kerumunan para demonstran muda, yang menewaskan sedikitnya 19 orang.

Pada Selasa pagi waktu setempat, pemerintahan Oli mencabut larangan terhadap sejumlah platform media sosial, termasuk WhatsApp dan Instagram. Sebelumnya, larangan medsos ini telah membuat kemarahan rakyat memuncak setelah frustrasi selama bertahun-tahun atas korupsi dan ketidakadilan sosial di negeri itu. Dalam upaya mencegah aksi demo di hari berikutnya, para pejabat juga memberlakukan jam malam.

Namun, gelombang protes baru dengan cepat melanda ibu kota. Para demonstran menyerbu gedung administrasi pemerintah utama, yang juga merupakan kantor Oli. Para pengunjuk rasa juga membakar tidak hanya rumah para pemimpin tinggi, tetapi juga kantor partai politik mereka, kantor polisi, dan gedung-gedung pemerintah. Pasukan keamanan yang dikerahkan di seluruh Kathmandu tidak mampu melindungi properti-properti tersebut.

Simak juga Video: PM Nepal Mengundurkan Diri Buntut Demo Ricuh Tewaskan 19 Orang

(fas/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads