Tarif Listrik Naik Picu Bentrokan di Irak, 6 Tewas Termasuk 4 Polisi

Tarif Listrik Naik Picu Bentrokan di Irak, 6 Tewas Termasuk 4 Polisi

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 09 Sep 2025 11:23 WIB
Iraqi army forces deploy to guard the entrance of the high-security Green Zone in the capital Baghdad on August 30, 2022 after the withdrawal of supporters of Shiite Muslim cleric Moqtada al-Sadr from the area. - Members of the Sadrist faction began withdrawing from Baghdads Green Zone on August 30 after their leader demanded fighting end between rival Shiite forces and the army that left 23 dead and hundreds wounded. (Photo by AHMAD AL-RUBAYE / AFP) (Photo by AHMAD AL-RUBAYE/AFP via Getty Images)
Ilustrasi (dok. Ahmad Al-Rubaye/AFP/Getty Images)
Baghdad -

Bentrokan berdarah terjadi antara dua kelompok suku lokal di Baghdad, ibu kota Irak, yang dipicu oleh kenaikan tarif listrik. Sedikitnya enam orang tewas dalam bentrokan tersebut, termasuk empat polisi yang turun tangan mengatasi bentrokan.

Sejumlah pejabat keamanan Irak yang enggan disebut namanya, seperti dilansir AFP, Senin (9/9/2025), mengatakan bahwa bentrokan berdarah itu terjadi pada Sabtu (6/9) malam waktu setempat akibat kenaikan biaya generator listrik swasta.

Sebagian besar Irak mengandalkan generator swasta untuk mengkompensasi pemadaman listrik publik yang berkepanjangan setiap harinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Dalam Negeri Irak, dalam pernyataannya pada Minggu (7/9), menyebutkan bahwa rentetan tindak kekerasan yang terjadi bentrokan yang pecah di wilayah Saad itu mengakibatkan tewasnya empat personel kepolisian, dengan dua personel di antaranya merupakan komandan.

ADVERTISEMENT

Para polisi itu tewas setelah dikerahkan untuk membubarkan "perselisihan antarsuku" di wilayah tersebut.

Dilaporkan juga oleh Kementerian Dalam Negeri Irak bahwa sembilan polisi lainnya mengalami luka-luka.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Irak, para personel kepolisian tersebut diserang oleh "orang-orang yang memulai bentrokan" dan membalas dengan tembakan yang menewaskan dua orang lainnya.

Kementerian Dalam Negeri Irak menambahkan bahwa lima warga sipil yang terlibat dalam bentrokan itu mengalami luka-luka, sedangkan beberapa orang telah ditangkap terkait bentrokan tersebut.

Perselisihan antarsuku tergolong hal yang umum terjadi di Irak, yang pernah dilanda perang dan dibanjiri senjata, di mana pertikaian sekecil apa pun dapat berubah menjadi bentrokan suku yang mematikan.

Suku-suku lokal di Irak memiliki pengaruh yang signifikan dan seringkali beroperasi berdasarkan kode moral serta hukum mereka sendiri, juga memiliki pasokan senjata yang sangat besar.

Irak baru-baru ini mulai mendapatkan kembali rasa stabilitas setelah puluhan tahun dilanda kekerasan menyusul invasi pimpinan Amerika Serikat (AS) tahun 2003 silam yang menggulingkan penguasa mereka sejak lama, Saddam Hussein.

Tonton juga video "Saksi Mata Kebakaran Mal di Irak yang Menewaskan 69 Orang" di sini:

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads