Puluhan ribu orang turun ke jalan di Brussels, ibu kota Belgia untuk menyatakan dukungan bagi perjuangan Palestina. Ini terjadi beberapa hari setelah menteri luar negeri Belgia mengatakan kredibilitas Uni Eropa "kolaps" karena kegagalannya bertindak.
Polisi memperkirakan jumlah peserta aksi demo pada Minggu (7/9) waktu setempat itu mencapai 70.000 orang, sementara penyelenggara mengatakan sekitar 120.000 orang telah turun ke jalan.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (8/9/2025), banyak dari mereka yang ikut serta dalam aksi demo tersebut mengenakan pakaian merah dan membawa kartu merah, yang melambangkan seruan untuk tindakan yang lebih tegas terhadap Israel demi melindungi warga sipil di Gaza.
"Beberapa orang memimpikan runtuhnya Tembok Berlin," ujar Ismet Gumusboga, seorang petugas keamanan berusia 60 tahun, kepada AFP.
"Saya memimpikan negara Palestina untuk rakyat Palestina, tempat mereka dapat hidup seperti orang lain," imbuhnya.
Samuele Toppi, seorang mahasiswa berusia 27 tahun, menyoroti peran kota tersebut sebagai titik fokus politik internasional.
"Saya pikir sangat, sangat penting bagi semua mahasiswa dan orang-orang dari segala usia untuk berunjuk rasa di kota ini," ujarnya.
(ita/ita)