4 Fakta Teror Penembakan di Sekolah Kembali Guncang AS

4 Fakta Teror Penembakan di Sekolah Kembali Guncang AS

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 28 Agu 2025 20:02 WIB
NYPD officers work near the scene of a reported shooter situation in the Manhattan borough of New York City, U.S. July 28, 2025. REUTERS/Eduardo Munoz
Ilustrasi (Foto: REUTERS/Eduardo Munoz)
Jakarta -

Teror penembakan massal kembali terjadi di sekolah Amerika Serikat (AS). Penembakan terbaru terjadi di sebuah sekolah Katolik di Minneapolis, Amerika Serikat (AS).

"Saya telah menerima pengarahan tentang penembakan di Sekolah Katolik Annunciation dan akan terus memberikan informasi terbaru seiring dengan bertambahnya informasi," tulis Gubernur Minneapolis Tim Walz di X, dilansir AFP, Rabu (27/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-faktanya:

1. Korban Jiwa 2 Orang

Insiden ini terjadi pada Rabu (27/8) pagi waktu AS. Penembakan yang terkonfirmasi ini terjadi setelah serangkaian laporan palsu tentang penembakan aktif di kampus-kampus di seluruh negeri saat mahasiswa kembali dari liburan musim panas.

ADVERTISEMENT

"Saya berdoa untuk anak-anak dan guru-guru kita yang minggu pertama sekolahnya dirusak oleh tindakan kekerasan yang mengerikan ini," kata Gubernur Walz, tanpa memberikan detail tentang jumlah korban.

Dilansir ABC News, dua orang dilaporkan tewas dalam peristiwa yang terjadi pagi ini waktu AS. Belasan orang juga disebut terluka.

Pelaku penembakan telah "dikendalikan" dan "tidak ada ancaman aktif terhadap masyarakat," kata pejabat kota.

Siswa dari pra-TK hingga kelas delapan bersekolah di sana. Anak-anak kecil yang mengenakan seragam sekolah terlihat meninggalkan sekolah sambil bergandengan tangan dengan orang tua mereka.

"Suami saya seorang petugas pemadam kebakaran, dan dia mendapat telepon pagi ini yang mengabarkan ada insiden di Annunciation, dan di sanalah keponakan saya bersekolah ... jadi dia pergi berjalan kaki saja," ujar Emily Feste kepada KSTP, afiliasi ABC di Minneapolis.

"Kami dengar sekitar 15 menit yang lalu bahwa mereka selamat. Tapi ini sungguh mengerikan dan menakutkan." tambahnya.

2. Trump: FBI Segera Merespons

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan telah menerima pengarahan terkait peristiwa penembakan di sekolah katolik di Minneapolis tersebut. Dia menilai peristiwa penembakan itu mengerikan.

"Saya telah diberi pengarahan lengkap tentang penembakan tragis di Minneapolis, Minnesota," kata Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya dilansir AFP, Rabu (27/8).

Trump menuturkan Biro Investigasi Vederal atau FBI sudah merespons dan berada di lokasi. Dia mengatakan akan memantau penyelidikan penembakan tersebut.

"FBI segera merespons dan mereka berada di lokasi kejadian. Gedung Putih akan terus memantau situasi mengerikan ini. Mari bergabung dengan saya dalam mendoakan semua orang yang terlibat!" tuturnya.

3. Pelaku Ikut Tewas

Pelaku penembakan juga ikut tewas dalam peristiwa tersebut. Polisi menyebut pelaku penembakan hanya berjumlah satu orang.

"Tersangka penembakan di Sekolah Katolik Annunciation di Minneapolis diyakini telah tewas," kata Kepala Kepolisian Minneapolis Brian O'Hara dilansir CNN.

Pelaku berusia 20-an tahun. Polisi menyebut pelaku tidak memiliki catatan kriminal.

"Kami yakin pelakunya adalah satu orang, seorang penembak tunggal," kata O'Hara.

4. Identitas Pelaku

Biro Investigasi Vederal atau FBI telah mengidentifikasi pelaku penembakan. Pelaku bernama Robin Westman.

"Robin Westman, seorang pria dengan nama lahir Robert Westman," kata Direktur FBI Kash Patel dilansir AFP, Kamis (28/8).

Sebanyak 17 anak-anak dan orang dewasa dilaporkan mengalami luka-luka. FBI, kata Patel, sedang menyelidiki penembakan tersebut dan menduga aksi itu merupakan tindakan terorisme sekaligus kejahatan kebencian anti-Katolik.

"FBI sedang menyelidiki penembakan ini sebagai tindakan terorisme domestik dan kejahatan kebencian yang menargetkan umat Katolik," ujarnya.

Lihat Video 'Tampang Pelaku Penembakan Massal di Sekolah Katolik AS':

Halaman 2 dari 3
(lir/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads