Trump Akan Ubah Nama Departemen Pertahanan Jadi Departemen Perang

Trump Akan Ubah Nama Departemen Pertahanan Jadi Departemen Perang

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 26 Agu 2025 12:04 WIB
WASHINGTON, DC - AUGUST 18:  U.S. President Donald Trump meets with Ukrainian President Volodymyr Zelensky in the Oval Office at the White House on August 18, 2025 in Washington, DC. President Trump is hosting President Zelensky at the White House for a bilateral meeting and later an expanded meeting with European leaders to discuss a peace deal between Russia and Ukraine.  (Photo by Anna Moneymaker/Getty Images)
Presiden AS Donald Trump (Foto: Getty Images/Anna Moneymaker
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan bahwa pemerintahannya, dalam beberapa hari mendatang, akan mengubah nama Departemen Pertahanan atau Pentagon menjadi Departemen Perang.

Trump mengatakan para pejabat "mungkin" akan mengembalikan Pentagon ke nama yang lebih agresif seperti sebelumnya. Penggantian nama ini kemungkinan akan dilakukan dalam waktu sekitar seminggu ini.

Sebelumnya, baik Trump maupun Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah berulang kali menyesalkan perubahan nama tersebut, yang terjadi setelah Perang Dunia II.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika kita memenangkan Perang Dunia I, Perang Dunia II, namanya adalah Departemen Perang. Dan bagi saya, memang begitulah adanya," kata Trump dalam sebuah acara pers bersama Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung pada Senin (25/8) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

"Semua orang senang bahwa kita memiliki sejarah kemenangan yang luar biasa ketika namanya masih Departemen Perang. Kemudian kita mengubahnya menjadi Departemen Pertahanan," tuturnya, dilansir Politico, Selasa (26/8/2025).

Departemen Perang berdiri dari tahun 1789 hingga 1947, ketika pemerintahan mantan presiden Harry Truman memisahkan departemen tersebut menjadi Angkatan Darat dan Angkatan Udara, dan menggabungkannya dengan Angkatan Laut yang saat itu masih independen. Truman saat itu menamai badan setingkat kabinet yang baru tersebut Departemen Pertahanan.

Truman bermaksud agar perubahan nama ini memberi kepala Pentagon kekuasaan yang lebih terpusat atas unit-unit militer tertentu, terutama Angkatan Laut, yang memiliki independensi signifikan hingga akhir Perang Dunia II.

Trump telah mengisyaratkan dalam beberapa minggu terakhir tentang kemungkinan perubahan nama tersebut. Trump menyebut Hegseth sebagai "Menteri Perang" pada pertemuan puncak NATO pada bulan Juni lalu, dan mengindikasikan bahwa alasan politislah yang mendorong perubahan tersebut.

Trump mengisyaratkan perubahan nama ini akan segera terjadi. Namun, Pentagon kemungkinan besar akan membutuhkan persetujuan Kongres untuk setiap perubahan nama karena departemen tersebut didirikan berdasarkan undang-undang yang telah berusia puluhan tahun.

Simak juga Video: Tuai Kritik soal Pengerahan Garda Nasional, Trump: Saya Bukan Diktator

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads