Marah! Australia Usir Dubes Iran, Ada Apa?

Marah! Australia Usir Dubes Iran, Ada Apa?

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 26 Agu 2025 11:48 WIB
Australian Prime Minister Anthony Albanese speaks at a press conference at Parliament House in Canberra, Australia , August 11, 2025. (File photo: Reuters)
PM Australia Anthony Albanese (Foto: dok. Reuters)
Jakarta -

Marah! Pemerintah Australia mengusir duta besar (dubes) Iran untuk Canberra. Ini dilakukan setelah Canberra menuduh Teheran melancarkan dua serangan antisemit di kota-kota penting, Sydney dan Melbourne.

Ini menandai pertama kalinya Australia mengusir seorang duta besar sejak Perang Dunia II.

Sejak perang Israel-Gaza dimulai pada Oktober 2023, rumah, sekolah, sinagoge, dan kendaraan di Australia telah menjadi sasaran vandalisme dan pembakaran antisemit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam insiden terbaru di bulan Juli lalu, polisi mendakwa seorang pria yang dituduh melakukan serangan pembakaran di sebuah sinagoge di Melbourne yang sedang dipadati orang.

ADVERTISEMENT

Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengatakan bahwa badan intelijen Australia telah mencapai "kesimpulan yang sangat meresahkan" bahwa Iran mendalangi setidaknya dua serangan antisemit.

Teheran berada di balik serangan pembakaran terhadap sebuah kafe kosher, Lewis Continental Cafe, di pinggiran kota Bondi, Sydney pada Oktober 2024, ujar Albanese dalam konferensi pers, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (26/8/2025).

Teheran juga memerintahkan serangan pembakaran terhadap Sinagoge Adass Israel di Melbourne pada Desember 2024, imbuh Albanese mengutip temuan intelijen.

Tidak ada korban luka fisik yang dilaporkan dalam kedua serangan tersebut.

"Ini adalah tindakan agresi yang luar biasa dan berbahaya yang didalangi oleh negara asing di tanah Australia," ujar Albanese dalam jumpa pers tersebut.

"Ini adalah upaya untuk merusak kohesi sosial dan menimbulkan perpecahan di komunitas kita," imbuhnya.

Albanese menyatakan Duta Besar Iran Ahmad Sadeghi sebagai "persona non grata" dan memerintahkannya beserta tiga pejabat kedutaan lainnya untuk meninggalkan Australia dalam waktu tujuh hari.

Australia juga menarik duta besarnya untuk Iran dan menangguhkan operasional kedutaan di Teheran. Semua diplomat Australia kini "aman di negara ketiga", kata Albanese.

Pemimpin negeri kanguru itu menambahkan bahwa pemerintahnya juga akan segera menetapkan Korps Garda Revolusi Islam Iran sebagai organisasi teroris.

Tonton juga Video: Albanese Telepon Netanyahu: Dia Menyangkal soal Penderitaan Gaza

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads