Penggelapan Dana Benteng Perbatasan, Pejabat Rusia Ditahan

Penggelapan Dana Benteng Perbatasan, Pejabat Rusia Ditahan

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 25 Agu 2025 17:06 WIB
Hands of the prisoner on a steel lattice close up
Ilustrasi penjara (Foto: Getty Images/iStockphoto/bortn76)
Moskow -

Otoritas Rusia menahan seorang pejabat daerah yang diduga menggelapkan dana yang dialokasikan untuk membangun benteng perbatasan. Ini menjadi kasus terbaru dalam pemberantasan korupsi yang diduga berkontribusi pada kemunduran militer Rusia dalam menghadapi serangan lintas perbatasan Ukraina.

Setelah Ukraina menyerbu wilayah perbatasan Kursk tahun lalu, merebut dan menguasai sebagian besar wilayah itu selama berbulan-bulan, Kremlin melakukan penindakan keras terhadap para pejabat daerah yang diduga menggelapkan dana yang seharusnya digunakan untuk memperkuat pertahanan wilayah tersebut.

"Vladimir Bazarov, pelaksana tugas (Plt) Wakil Gubernur wilayah Kursk, telah ditahan," kata Gubernur Kursk, Alexander Khinstein, dalam pernyataan via Telegram, seperti dilansir AFP, Senin (25/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prestasi sebelumnya tidak dapat dan tidak akan menjadi alasan untuk melanggar hukum," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Bazarov sebelumnya menjabat Wakil Gubernur Belgorod, wilayah Rusia yang juga menjadi lokasi Ukraina melancarkan beberapa upaya serangan lintas perbatasan. Namun pasukan Kyiv tidak pernah bisa menginjakkan kaki ke wilayah perbatasan tersebut.

Penyelidikan tersebut, menurut Khinstein, "berkaitan" dengan peran Bazarov di sana.

"Awalnya, kasus ini menyangkut pembangunan benteng pertahanan," ujarnya.

Mengutip sumber penegak hukum setempat, kantor berita TASS melaporkan bahwa Bazarov sedang diselidiki atas penggelapan dana sebesar 1 miliar Ruble (Rp 201,7 miliar).

Tonton juga video "Zelensky Siap Bertemu Putin untuk Akhiri Perang" di sini:

Pasukan Ukraina, pada Agustus lalu, merebut puluhan permukiman dalam serangan mendadak di wilayah Kursk, perbatasan Rusia. Itu menjadi penyerbuan besar-besaran pertama oleh pasukan asing ke wilayah Rusia sejak Perang Dunia II.

Rusia mengusir kehadiran pasukan Ukraina pada awal tahun ini dengan bantuan ribuan tentara yang dikirimkan sekutunya, Korea Utara (Korut).

Gubernur Kursk saat serangan Ukraina terjadi, Alexei Smirnov, telah ditangkap dan saat ini sedang menunggu persidangan atas dugaan penyalahgunaan dana militer.

Sementara itu, mantan Gubernur Kursk lainnya, Roman Starovoyt, yang memimpin wilayah itu selama lima tahun hingga beberapa bulan sebelum penyerbuan Ukraina, tewas bunuh diri pada Juli lalu setelah dipecat dari jabatannya sebagai Menteri Transportasi Nasional. Dia diduga akan ditangkap atas tuduhan korupsi.

Tonton juga video "Pejabat Pemerintah Rusia Dilarang Pakai iPhone, Kenapa Ya?" di sini:

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads