Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk terus menyerang siapa pun yang berencana menyerang Israel. Hal ini disampaikannya setelah Israel melancarkan serangan udara terbaru terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Katz mengklaim serangan Israel tersebut "menghancurkan istana presiden Houthi di Yaman." Namun, belum ada laporan serupa dari Yaman. Netanyahu hanya mengindikasikan bahwa Angkatan Udara Israel (IAF) menggempur istana tersebut.
"Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerangnya," kata Netanyahu. "Siapa pun yang berencana menyerang kami - kami akan menyerangnya. Saya pikir seluruh kawasan sedang mempelajari kekuatan dan tekad Israel," ujarnya dari pusat komando Angkatan Udara Israel di Tel Aviv, dilansir kantor berita AFP, Senin (25/8/2025).
"Rezim teroris Houthi sedang belajar dengan cara yang sulit bahwa mereka akan membayar dan membayar harga yang sangat mahal atas agresinya terhadap Israel," kata Netanyahu dalam pernyataan video yang dirilis oleh kantornya, setelah IAF menargetkan kompleks-kompleks militer di Sanaa, ibu kota Yaman, tempat istana presiden Yaman berada, sebuah depot bahan bakar, dan dua pembangkit listrik.
Serangan itu terjadi tak lama setelah militer Israel mengatakan bahwa investigasi IAF terhadap serangan rudal balistik dari Yaman pada Jumat lalu menemukan bahwa, untuk pertama kalinya, Houthi menggunakan proyektil dengan hulu ledak bom cluster.
"Untuk setiap rudal yang mereka luncurkan ke Israel, Houthi akan membayar berkali-kali lipat," cetus Katz.
(ita/ita)