Marius Borg Hoiby, anak laki-laki dari putri mahkota Norwegia Mette-Marit, telah didakwa atas 32 pelanggaran hukum, termasuk empat dakwaan pemerkosaan dan beberapa tindak kekerasan serta penyerangan. Dia terancam hukuman maksimum 10 tahun penjara atas tindakannya tersebut.
Hoiby, seperti dilansir AFP, Selasa (19/8/2025), merupakan anak dari hubungan terdahulu Mette-Marit sebelum menikah dengan Putra Mahkota Haakon, yang merupakan ahli waris takhta Kerajaan Norwegia. Dia telah diselidiki sejak ditangkap pada 4 Agustus tahun lalu atas dugaan penyerangan terhadap kekasihnya.
Jaksa penuntut umum Norwegia, Sturla Henriksbo, mengatakan kepada wartawan bahwa Hoiby tidak hanya dijerat empat dakwaan pemerkosaan, tetap juga beberapa dakwaan terkait tindak kekerasan domestik terhadap salah satu mantan kekasihnya.
Tidak hanya itu, menurut jaksa Henriksbo, Hoiby juga dijerat sejumlah dakwaan pidana lainnya, seperti dakwaan tindak kekerasan, mengganggu ketertiban umum, vandalisme, dan melanggar perintah menjaga jarak (restraining order) terhadap mantan kekasihnya yang lain.
Disebutkan oleh jaksa Henriksbo bahwa Hoiby juga didakwa telah merekam alat kelamin sejumlah perempuan tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka. Tidak disebutkan lebih lanjut soal jumlah perempuan yang menjadi korban kebejatan Hoiby tersebut.
"Hukuman maksimum untuk pelanggaran-pelanggaran yang tercantum dalam dakwaan adalah hukuman penjara hingga 10 tahun," sebut jaksa Henriksbo.
"Ini merupakan tindakan yang sangat serius yang dapat meninggalkan luka yang tak kunjung sembuh dan menghancurkan kehidupan," ucapnya.
"Fakta bahwa Marius Borg Hoiby merupakan anggota keluarga kerajaan, tentu saja, tidak berarti dia harus diperlakukan lebih ringan atau lebih berat daripada jika tindakan serupa dilakukan oleh orang lain," tegas jaksa Henriksbo dalam pernyataannya.
(nvc/ita)