Hamas Akan Kaji Proposal Baru Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Akan Kaji Proposal Baru Gencatan Senjata di Gaza

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 18 Agu 2025 17:56 WIB
Masked militant from the Izzedine al-Qassam Brigades, the military wing of Hamas, waves the green flag of the Islamist group during a protest in support of Palestinian prisoners in Israeli jails, after Friday prayer in Nusseirat refugee camp, central Gaza Strip, Friday, Aug. 18, 2023. A thousand prisoners in Israeli jails started a mass hunger strike Friday in protest over harsh new Israeli prison measures. (AP Photo/Adel Hana)
Hamas (Foto: AP/Adel Hana)
Jakarta -

Para negosiator kelompok Hamas yang berada di Kairo, Mesir telah menerima proposal baru untuk gencatan senjata di Gaza yang menyerukan gencatan senjata 60 hari dan pembebasan sandera dalam dua tahap.

"Proposal tersebut merupakan perjanjian kerangka kerja untuk memulai negosiasi gencatan senjata permanen," ujar seorang pejabat Palestina kepada AFP, Senin (18/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat yang tak ingin disebut namanya tersebut mengatakan bahwa "Hamas akan mengadakan konsultasi internal di antara para pemimpinnya" dan dengan para pemimpin faksi Palestina lainnya untuk meninjau proposal dari para mediator tersebut.

Pekan lalu, kelompok militan Palestina tersebut mengatakan bahwa sebuah delegasi senior berada di Kairo untuk berunding dengan para pejabat Mesir mengenai upaya untuk mengamankan gencatan senjata yang sulit dicapai dalam perang, yang kini telah memasuki bulan ke-23.

ADVERTISEMENT

Upaya para mediator Mesir dan Qatar, bersama dengan Amerika Serikat, sejauh ini gagal mengamankan gencatan senjata yang berlangsung lama di Gaza.

Sebuah sumber dari Jihad Islam, sebuah faksi militan Palestina yang telah berjuang bersama Hamas di Gaza, mengatakan kepada AFP bahwa rencana tersebut melibatkan perjanjian gencatan senjata yang berlangsung selama 60 hari, di mana 10 sandera Israel akan dibebaskan hidup-hidup, bersama dengan sejumlah jenazah".

Dari 251 sandera yang disandera selama serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023, sebanyak 49 orang saat ini masih ditahan di Gaza, termasuk 27 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Menurut sumber Jihad Islam, "para tawanan yang tersisa akan dibebaskan dalam dua tahap, dengan negosiasi segera menyusul untuk kesepakatan yang lebih luas demi mengakhiri perang dan agresi secara permanen dengan jaminan internasional".

Sumber tersebut menambahkan bahwa "semua faksi mendukung apa yang disampaikan" oleh mediator Mesir dan Qatar.


Simak juga Video: Israel Gempur Gaza, Ratusan Orang Tewas dalam Sehari

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads