Bencana kelaparan saat ini menyelimuti warga Gaza. Badan Pertahanan Sipil Gaza menyebut 1.000 truk pasokan makanan dibutuhkan tiap harinya masuk Gaza untuk memenuhi kebutuhan makanan para warga.
Dilansir Al Jazeera, Kamis (14/8/2025), Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Bassal Mahmud, mengatakan saat ini pasokan makanan di Gaza sangat minim. Tiap harinya hanya ada 100 truk pemasok makanan yang diperbolehkan masuk wilayah Gaza.
Jumlah ratusan truk pasokan makanan itu juga tidak semuanya bisa dinikmati warga. Bassal mengatakan sebagian besar diberikan kepada para pedagang untuk memenuhi kebutuhan pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh, mengatakan sikap Israel yang melarang bantuan masuk Gaza membuat banyak orang kelaparan, termasuk anak-anak dan perempuan.
Dia memperingatkan bahwa 40.000 anak di bawah usia satu tahun di Gaza menderita malnutrisi, 250.000 anak di bawah usia lima tahun menghadapi kekurangan pangan yang mengancam jiwa, dan 1,2 juta anak di bawah usia 18 tahun hidup dalam kerawanan pangan yang parah.
"Kita menghadapi angka-angka yang luar biasa dan menakutkan," ujar al-Bursh.
Baca juga: 5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini |
Situasi itu diperburuk dengan tindakan Israel yang melarang 430 jenis makanan masuk jalur Gaza. Dilansir Al Jazeera, Selasa (12/8), kantor media pemerintah Gaza mengatakan sejumlah truk bantuan saat ini telah masuk Gaza sejak bulan lalu setelah adanya tekanan publik internasional. Namun, Israel hingga saat ini masih memblokir 430 jenis makanan masuk ke Gaza.
Ratusan jenis makanan itu mulai dari daging beku dari segala jenis, ikan beku, keju, produk susu, sayuran beku dan buah-buahan. Israel juga masih memblokir ratusan barang lainnya yang dibutuhkan oleh warga yang kelaparan dan sakit.
Pernyataan tersebut mengatakan pelonggaran akses bantuan sebagian yang diumumkan pada 27 Juli belum mencabut pembatasan luas terhadap makanan dan barang-barang penting lainnya.
Israel juga telah secara langsung menargetkan sumber makanan, dengan tidak hanya mencegah bantuan, tetapi juga dengan sengaja mengebom 44 bank makanan, menewaskan puluhan pekerja di dalamnya, dan menargetkan "57 pusat distribusi makanan dengan pemboman".
(ygs/jbr)