Israel Larang 430 Jenis Makanan Masuk Gaza, Termasuk Daging hingga Buah

Israel Larang 430 Jenis Makanan Masuk Gaza, Termasuk Daging hingga Buah

Yogi Ernes - detikNews
Selasa, 12 Agu 2025 23:41 WIB
Palestinians scramble to collect aid supplies from trucks that entered through Israel, in Khan Younis, southern Gaza Strip, August 12, 2025. REUTERS/Hatem Khaled     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Warga berebut bantuan makanan di Gaza (REUTERS/Hatem Khaled)
Jakarta -

Bencana kelaparan telah terjadi di wilayah Gaza. Situasi itu diperburuk dengan tindakan Israel yang melarang 430 jenis makanan masuk jalur Gaza.

Dilansir Al Jazeera, Selasa (12/8/2025), kantor media pemerintah Gaza mengatakan sejumlah truk bantuan saat ini telah masuk Gaza sejak bulan lalu setelah adanya tekanan publik internasional. Namun, Israel hingga saat ini masih memblokir 430 jenis makanan masuk ke Gaza.

Ratusan jenis makanan itu mulai dari daging beku dari segala jenis, ikan beku, keju, produk susu, sayuran beku dan buah-buahan. Israel juga masih memblokir ratusan barang lainnya yang dibutuhkan oleh warga yang kelaparan dan sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan tersebut mengatakan pelonggaran akses bantuan sebagian yang diumumkan pada 27 Juli belum mencabut pembatasan luas terhadap makanan dan barang-barang penting lainnya.

ADVERTISEMENT

Israel juga telah secara langsung menargetkan sumber makanan, dengan tidak hanya mencegah bantuan, tetapi juga dengan sengaja mengebom 44 bank makanan, menewaskan puluhan pekerja di dalamnya, dan menargetkan "57 pusat distribusi makanan dengan pemboman".

Sebelumnya, kantor media Gaza menuduh COGAT, badan militer Israel yang melaporkan pengiriman bantuan ke wilayah kantong tersebut, atas "upaya menyedihkan untuk menutupi kejahatan yang terdokumentasi secara internasional, yaitu kelaparan sistematis penduduk Jalur Gaza".

Tindakan Israel ini di tengah rencana mereka dalam menguasai jalur Gaza sepenuhnya. Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa rencana Israel untuk menguasai Kota Gaza berisiko menimbulkan "bencana lain" dengan konsekuensi yang luas. Ini disampaikan seiring Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa tujuannya bukanlah untuk menduduki wilayah tersebut.

Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang darurat pada Minggu (10/8) waktu setempat setelah Israel mengatakan militernya akan "mengambil alih" Kota Gaza, dalam sebuah rencana yang disetujui oleh kabinet keamanan Netanyahu.

"Jika rencana ini dilaksanakan, kemungkinan akan memicu bencana lain di Gaza, bergema di seluruh wilayah dan menyebabkan pengungsian, pembunuhan, dan kehancuran lebih lanjut," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB Miroslav Jenca kepada Dewan Keamanan pada Minggu (10/8) waktu setempat, dilansir kantor berita AFP, Senin (11/8).

(ygs/isa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads