Arab Saudi Kecam Israel Perluas Serangan di Gaza: Pembersihan Etnis!

Arab Saudi Kecam Israel Perluas Serangan di Gaza: Pembersihan Etnis!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 12 Agu 2025 17:33 WIB
Palestinians inspect the damage at the Dar Al-Arqam school, where displaced people shelter, after it was hit by an Israeli strike on Thursday, in Gaza City, April 4, 2025. REUTERS/Mahmoud Issa     TPX IMAGES OF THE DAY
Kehancuran di Gaza akibat gempuran militer Israel (dok. REUTERS/Mahmoud Issa)
Riyadh -

Kabinet Arab Saudi mengecam keputusan Israel untuk memperluas operasi militer di wilayah Jalur Gaza. Riyadh menyebut Tel Aviv sedang melakukan "pembersihan etnis" terhadap warga Palestina.

Kecaman terhadap Israel itu, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (12/8/2025), disampaikan oleh kabinet Saudi saat menggelar rapat di NEOM, yang dipimpin langsung oleh Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang secara resmi menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Saudi.

"Kabinet dengan tegas dan dengan suara keras mengecam keputusan pendudukan Israel untuk menduduki Jalur Gaza dan mengutuk kegigihan mereka dalam melakukan serangkaian kejahatan kelaparan, praktik brutal, dan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina," demikian dilaporkan Saudi Press Agency (SPA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabinet Saudi, menurut SPA, juga "menekankan bahwa ketidakmampuan komunitas internasional dan Dewan Keamanan yang berkelanjutan untuk menghentikan serangan dan pelanggaran ini telah merusak dasar sistem internasional dan legitimasi internasional".

ADVERTISEMENT

Kecaman itu dilontarkan setelah kabinet keamanan Israel, pekan lalu, menyetujui rencana yang diusulkan oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu agar militer Tel Aviv "mengambil alih kendali" atas Kota Gaza, kota terbesar di Jalur Gaza.

Rencana itu, menurut Israel, bertujuan untuk "mengalahkan" kelompok Hamas di Jalur Gaza.

Rencana Israel untuk menguasai Kota Gaza dan memperluas serangan di Jalur Gaza itu menuai banyak kritikan. Namun, Netanyahu menyampaikan pembelaannya.

"Israel tidak memiliki pilihan selain menyelesaikan pekerjaan dan menuntaskan kekalahan Hamas," tegasnya.

"Kami memiliki sekitar 70 persen hingga 75 persen wilayah Gaza di bawah kendali Israel, kendali militer. Tetapi kami masih memiliki dua benteng tersisa, oke? Ini adalah Kota Gaza dan kamp-kamp pusat di Al Mawasi," ucap Netanyahu merujuk pada lokasi dua benteng Hamas yang tersisa di Jalur Gaza.

Netanyahu, pada Senin (11/8), mengumumkan bahwa serangan militer terbaru terhadap Jalur Gaza akan segera dimulai. Netanyahu berharap dapat menyelesaikan serangan terbaru ke Jalur Gaza dengan "cukup cepat".

Tonton juga video "Ini Daftar 10 Negara Paling Islami di Dunia, Enggak Ada Indonesia" di sini:

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads