Trump-Putin Akan Ketemuan di Alaska, Zelensky Bisa Hadir

Trump-Putin Akan Ketemuan di Alaska, Zelensky Bisa Hadir

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 11 Agu 2025 17:42 WIB
Ukraines President Volodymyr Zelensky gives a press conference in Kyiv on February 19, 2025, amid the Russian invasion of Ukraine. Ukrainian President Volodymyr Zelensky said on February 19, 2025 that Russias leadership are
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (dok. AFP/TETIANA DZHAFAROVA)
Washington DC -

Utusan Amerika Serikat (AS) untuk aliansi NATO mengatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bisa menghadiri pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang akan digelar pekan ini di Alaska.

Kremlin sebelumnya enggan menanggapi usulan Washington soal pertemuan trilateral antara Trump, Putin dan Zelensky.

Moskow hanya mengonfirmasi soal pertemuan antara Putin dan Trump yang akan menjadi pertemuan pertama antara pemimpin kedua negara sejak tahun 2021 ketika mantan Presiden Joe Biden bertemu Putin di Jenewa, Swiss.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potensi kehadiran Zelensky dalam pertemuan Trump-Putin itu, seperti dilansir AFP, Senin (11/8/2025), disampaikan oleh Duta Besar AS untuk NATO, Matthew Whitaker, saat ditanya oleh media terkemuka CNN soal apakah Zelensky mungkin bergabung dalam pertemuan yang dijadwalkan pada 15 Agustus mendatang itu.

ADVERTISEMENT

"Iya, saya meyakini itu dimungkinkan," jawab Whitaker.

"Tentu saja, tidak mungkin ada kesepakatan yang tidak disetujui oleh semua pihak yang terlibat. Dan, maksud saya, sangat jelas, mengakhiri perang ini merupakan prioritas tinggi," katanya.

Pertemuan yang direncanakan tanpa Zelensky itu memicu kekhawatiran bahwa kesepakatan yang tercapai nantinya akan mengharuskan Ukraina untuk menyerahkan sebagian besar wilayahnya, yang telah ditolak mentah-mentah oleh Uni Eropa.

Tonton juga video "Trump Bakal Bertemu Putin di Alaska, Bahas Perang Ukraina" di sini:

Para pemimpin negara-negara Eropa telah mendesak agar Kyiv ikut menjadi bagian dari negosiasi yang dilakukan oleh Trump dan Putin.

Zelensky, dalam pernyataan via media sosial pada akhir pekan, mengingatkan bahwa "keputusan tanpa Ukraina" tidak akan membawa perdamaian. Dia juga kembali menolak menyerahkan wilayah negaranya kepada Rusia.

"Rakyat Ukraina tidak akan menyerahkan tanah mereka kepada penjajah," tegasnya.

"Keputusan apa pun yang berlawanan dengan kami, keputusan apa pun tanpa Ukraina, juga merupakan keputusan yang menentang perdamaian. Keputusan itu tidak akan mencapai apa pun," ucap Zelensky, seraya menambahkan bahwa perang "tidak dapat diakhiri tanpa kami, tanpa Ukraina".

Dalam pernyataannya, Whitaker juga mengatakan bahwa keputusan akhir mengenai kehadiran Zelensky dalam pertemuan puncak itu berada di tangan Trump.

"Jika dia berpikir itu skenario terbaik untuk mengundang Zelensky, maka dia akan melakukannya," ucap Whitaker, sembari mengatakan bahwa "belum ada keputusan yang dibuat hingga saat ini".

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads